Inovasi Pakan Tinggi Lemak Berbentuk Pelet untuk Tikus Laboratorium Pemodelan Sindrom Metabolik dan Obesitas = Innovative High-Fat Pelleted Feed for Laboratory Rats Modeling Metabolic Syndrome and Obesity


Putri, Andi Annisa Maurelia (2024) Inovasi Pakan Tinggi Lemak Berbentuk Pelet untuk Tikus Laboratorium Pemodelan Sindrom Metabolik dan Obesitas = Innovative High-Fat Pelleted Feed for Laboratory Rats Modeling Metabolic Syndrome and Obesity. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
N011201036_skripsi_23-08-2024 COVER1.jpg

Download (325kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
N011201036_skripsi_23-08-2024 BAB I-II.pdf

Download (561kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
N011201036_skripsi_23-08-2024 DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of N011201036_skripsi_23-08-2024.pdf] Text
N011201036_skripsi_23-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 24 July 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Penelitian terkait pengembangan pengobatan sindrom metabolik umumnya menggunakan tikus (Rattus norvegicus) sebagai model eksperimental sebelum diaplikasikan pada manusia. Tikus dipilih karena kemiripan sistem tubuh dan manifestasi klinisnya dengan manusia mencapai 90%. Metode umum untuk menginduksi sindrom metabolik pada tikus adalah pemberian pakan tinggi lemak, mencakup 40-60% lemak dari total kalori harian. Namun, pakan tinggi lemak sering memiliki masa simpan pendek karena kadar lemak yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini, penelitian dilakukan untuk mengembangkan formulasi pakan tinggi lemak dalam bentuk pelet, dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan hewan percobaan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula untuk memperoleh formula yang dapat menghasilkan pakan tinggi lemak penginduksi sindrom metabolik dalam bentuk pelet. Metode. Penelitian eksperimental dilakukan dengan merumuskan dua formula pakan tinggi lemak menggunakan minyak sawit dan serbuk kedelai dengan konsentrasi yang berbeda. Uji organoleptik dilakukan untuk mengevaluasi tekstur, warna, dan aroma pelet yang dihasilkan. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula F1 memiliki tekstur lebih halus sebelum pencetakan, sementara F2 berbentuk granul. Setelah pencetakan, pelet F1 menjadi lunak dan rapuh, sedangkan F2 lebih keras dan padat. Warna dari kedua formula adalah coklat terang baik sebelum maupun setelah pencetakan, dan aroma keduanya konsisten. Kesimpulan. Hasil menunjukkan formula pakan tinggi lemak dalam bentuk pelet yang memenuhi kriteria kualitas organoleptik terbaik adalah F2, dengan kandungan 18,4% serbuk kedelai dan 2% minyak sawit. Formula ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk studi mengenai sindrom metabolik pada tikus sebagai model eksperimental.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Sindrom metabolik, pakan tinggi lemak, pelet, uji organoleptik.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions (Program Studi): Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Unnamed user with username pkl
Date Deposited: 03 Sep 2024 02:37
Last Modified: 03 Sep 2024 02:37
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36393

Actions (login required)

View Item
View Item