PEMANFAATAN MIKROALGA UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT Vibrio parahaemolyticus DI HATCHERI UDANG WINDU (Penaeus monodon) = Utilization of microalgae for the prevention of Vibrio parahaemolyticus diseases in tiger shrimp (Penaeus monodon) hatchery


Nurbaya, Nurbaya (2023) PEMANFAATAN MIKROALGA UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT Vibrio parahaemolyticus DI HATCHERI UDANG WINDU (Penaeus monodon) = Utilization of microalgae for the prevention of Vibrio parahaemolyticus diseases in tiger shrimp (Penaeus monodon) hatchery. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L012192004_tesis_01-04-2024 cover1.png

Download (152kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L012192004_tesis_01-04-2024 1-2.pdf

Download (967kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L012192004_tesis_01-04-2024 dp.pdf

Download (997kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L012192004_tesis_01-04-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 August 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Pembenihan udang windu (Penaeus monodon) menghadapi tantangan serius terkait penyakit bakteri yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi. Upaya intensif telah dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit bakteri ini. Mikroalga memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit dalam akuakultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas mikroalga Porphyridium aerugineum dan Porphyridium sp. dalam mencegah dan mengendalikan serangan penyakit pada larva udang windu di hatcheri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 50.000 nauplius udang per bak dengan tiga perlakuan: (A) Kontrol (sesuai SOP hetcheri), (B) SOP hetcheri dengan aplikasi mikroalga Porphyridium aerugineum, dan (C) SOP hatcheri dengan aplikasi mikroalga Porphyridium sp. Mikroalga diberikan pada udang pada siang hari pada fase Zoea-1, Mysis-1, PL-2, PL-6, dan PL 10 dengan kepadatan awal 105 sel/mL. Selama penelitian, udang diberi pakan buatan dengan dosis yang disesuaikan untuk setiap stadia. Parameter yang diamati meliputi Total Vibrio Bacteria (TBV) dan Total Plate Count (TPC), rasio TBV/TPC, populasi mikroalga, kelangsungan hidup larva udang windu, kualitas air, dan uji histologi. Nilai TBV/TPC sebagian besar berada pada kategori aman bagi larva udang windu selama penelitian, kecuali perlakuan (B) yang melebihi batas aman (>10%). Kualitas air masih dalam kategori layak untuk budidaya udang, dan mikroalga tetap hidup dengan kepadatan 105 sel/mL Setelah perlakuan mikroalga, larva udang PL12 (20 ekor/toples) ditantang dengan Vibrio parahaemolyticus dengan kepadatan 107 CFU/mL. Penggunaan mikroalga berhasil menekan populasi Vibrio parahaemolyticus pada larva. Kelangsungan hidup udang tertinggi tercatat pada perlakuan C (93,33%) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian mikroalga memiliki potensi pengendalian penyakit bakteri Vibrio pada budidaya udang.

Keywords : Vibriosis, Porphyridium aerugineum, Porphyridium sp., mikroalga, udang windu, kelangsungan hidup

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Vibriosis, Porphyridium aerugineum, Porphyridium sp., microalgae, tiger shrimp, sulvival rate
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 21 Aug 2024 06:58
Last Modified: 21 Aug 2024 06:58
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36255

Actions (login required)

View Item
View Item