Makna Semiotis Makan Adat Subetnis To Limola (Angka) = Semiotics Meaning Of To Limola's Traditional Food (Angka)

TAUFAN JAYA, Makna Semiotis Makanan Adat Subetnis To Limola (Angka). (dibimbing oleh Ery Iswary dan Tammasse). Suku To Limola di Desa Sassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara memiliki tradisi unik dalam upacara kelahiran, upacara pernikahan dan upacara kematian dari kelompok masyarakatnya. Keunikan tersebut terlihat dari adanya persembahan makanan khusus kepada para pemimpin adat serta yang turut serta melaksakan prosesi adat, makanan tersebut bernama Angka. Makanan adat tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada para pemimpin adat yang telah melancarkan rangkaian kegiatan upacara adat. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi makna semiotik dari Angka dalam berbagai upacara adat. Penelitian ini bertujuan melestarikan kekayaan adat suku To Limola sehingga generasi muda mengetahui makna dan pesan yang ada dalam makanan adat tersebut. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik Pierce. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara kepada pemangku adat setempat. Hasil penelitian membuktikan bahwa Angka sebagai makanan adat masyarakat subetnis To Limola terdiri atas lima kondimen yaitu; tulu manu, walundaka, paja, tekko, dan inande poto. Keunikan Angka terdiri dari jumlah, tata penyajian dan bentuknya. Makna semiotik Angka erat kaitannya dengan nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat subetnis To Limola. Dalam trikotomi semiotik Pierce Angka berkedudukan sebagai representamen (R) dari makanan adat yang disajikan pada beberapa ritual adat subetnis To Limola. Angka memiliki lima objek turunan (Oi) berupa kondimen makanan yang terdapat dalam Angka yaitu tulu manu, walundaka, paja, tekko dan inande poto. Angka tidak memiliki indeks hanya ikon dan simbol.

Kata kunci : makna semiotik; makanan adat; upacara adat; subsubetnis to limola; bahasa dan budaya.