ANALISIS PENGETAHUAN SERTA PERSEPSI TENTANG PENGOBATAN TUBERKULOSIS PADA ORANG YANG MENGALAMI TUBERKULOSIS

MUAADZATUL IZZAH SUDARMAN. Analisis Pengetahuan serta Persepsi tentang Pengobatan Tuberkulosis pada Orang yang Mengalami Tuberkulosis (dibimbing oleh Herlina Rante dan Bustanul Arifin)
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Indonesia menjadi peringkat kedua di dunia dengan jumlah kasus TB terbanyak. Keberhasilan pengobatan TB dipengaruhi kepatuhan minum obat TB. Kepatuhan minum obat sangat dipengaruhi faktor pengetahuan dan persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, persepsi dan kepatuhan minum obat. Serta mengetahui faktor sosiodemografi yang mempengaruhi, lalu mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi terhadap kepatuhan minum obat. Metode: Tingkat pengetahuan dan persepsi pengobatan dinilai menggunakan kuesioner Knowledge of Tuberculosis and The Perception of Tuberculosis Treatment Among Tuberculosis Patient yang telah kami validasi (N=240) dengan nilai Cronbach Alpha pengetahuan (0.71) dan persepsi (0.76). Sedangkan untuk mengukur kepatuhan minum obat menggunakan kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS 5). Pengumpulan data dilakukan di 3 Puskesmas di Makassar. Hasil: Total 240 partisipan, sebanyak 37.5% dengan kategori pengetahuan tinggi dan 50,4% pada kategori pengetahuan menengah. Hal ini juga ditunjukkan dengan 65,4% partisipan dengan kepatuhan minum obat yang tinggi. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan persepsi pengobatan TB partisipan yang masih negatif (57,1%). Kami tidak menemukan satupun faktor sosiodemografi yang berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan, persepsi pengobatan dan kepatuhan minum obat (p>0.05). Namun pengaruh yang signifikan terlihat antara tingkat pengetahuan dan persepsi pengobatan terhadap kepatuhan minum obat TB (p<0.05) dengan nilai koefisien korelasi (0.216 dan -0.184) yaitu semakin tinggi pengetahuan maka semakin patuh minum obat dan semakin positif persepsi pengobatan maka semakin patuh minum obat. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan, pengetahuan dengan kategori menengah hingga tinggi, dan kepatuhan minum obat yang tinggi, namun persepsi masih negatif sehingga edukasi tentang TB masih perlu dilakukan.