Analisis Fenotip Pemberian Kloramfenikol pada Drosophila melanogaster

Kloramfenikol merupakan antibiotik spektrum luas dengan sifat
bakteriostatik untuk terapi demam tifoid dan meningitis. Namun,
kloramfenikol memiliki risiko efek samping yaitu aplasia sumsum tulang dan
gray baby syndrome yang telah membatasi penggunaan kloramfenikol
secara klinis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas
kloramfenikol berdasarkan parameter developmental toxicity, lokomotor,
dan morfologi pada Drosophila melanogaster. Penelitian ini dilakukan
dalam empat uji, yaitu developmental toxicity, lokomotor, serta
perbandingan morfologi dengan pemberian konsentrasi 625 ppm, 1.875
ppm, 3.125 ppm, dan 4.375 ppm kloramfenikol pada Drosophila
melanogaster Oregon-R. Hasil pengujian developmental toxicity
menunjukkan bahwa pemberian kloramfenikol dapat menyebabkan
terhambatnya perkembangan (developmental delay) secara signifikan
ditandai dengan terhambatnya perkembangan larva menjadi pupa pada
konsentrasi 3.125 ppm dan 4.375 ppm. Namun, pada pengujian lokomotor
serta perbandingan morfologi tidak terlihat secara signifikan. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa kloramfenikol dapat menyebabkan toksisitas
pada Drosophila melanogaster pada konsentrasi 3.125 ppm dan 4.375
ppm.