Analisis Simpanan Karbon Padang Lamun di Perairan Desa Sapoiha, Kolaka Utara

Padang lamun merupakan ekosistem yang memiliki peranan penting bagi ekosistem bahari secara umum, salah satunya adalah sebagai ekosistem yang berperan dalam memitigasi pemanasan global dengan kemampuannya menyerap dan menyimpan karbon dalam bentuk biomassa melalui proses fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simpanan karbon padang lamun dan sedimennya serta hubungan antara simpanan karbon dengan kondisi padang lamun di perairan Desa Sapoiha, Kolaka Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek garis dan plot kuadran pada masing-masing stasiun untuk pengambilan data persen tutupan, kepadatan, biomassa dan sedimen lamun. Nilai simpanan karbon didapatkan dengan metode pengabuan atau LOI (Loss of Ignition). Total terdapat lima spesies lamun yang ditemukan di perairan Desa Sapoiha yaitu Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Thalassia hemprichii, dan Enhalus acoroides. Luas padang lamun di perairan Desa Sapoiha, Kec. Watunohu, Kab. Kolaka Utara adalah 17,87 ha dengan rata-rata simpanan karbon lamunnya adalah 0,4907 MgC/ha dan simpanan karbon sedimennya adalah 14 MgC/ha, sehingga total simpanan karbon padang lamun di perairan desa Sapoiha adalah 8,77 MgC dan simpanan karbon pada sedimen lamun adalah 250,18 MgC. Simpanan karbon lamun berbeda tiap jenisnya. Simpanan karbon Enhalus acoroides 116,75 gC/m2. Simpanan karbon spesies Thalassia hemprichii adalah 71,75 gC/m2; Cymodocea Rotundata 34,51 gC/m2; Halodule uninervis 4,29 gC/m2 dan Halodule pinifolia 1,62 gC/m2. Faktor yang mempengaruhi simpanan karbon padang lamun adalah biomassa, sedangkan faktor yang mempengaruhi simpanan karbon sedimen lamun dengan tingkat korelasi sedang adalah persen tutupan lamun.