Yefta, Malyanus (2023) Studi Pengaruh Pemanggangan Bijih Terhadap Tingkat Pelindian Nikel, Kobalt, dan Besi dari Bijih Limonit Menggunakan Asam Klorida dan Asam Nitrat = The Effects of Pre-Heating on The Atmospheric Hydrochloric and Nitric Acid Leaching of Nickel, Cobalt, and Iron From Limonitic Ore. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
D111191042_skripsi_26-02-2024 cover1.jpg
Download (259kB) | Preview
D111191042_skripsi_26-02-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
D111191042_skripsi_26-02-2024 dapus.pdf
Download (2MB)
D111191042_skripsi_26-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Metode atmospheric leaching dapat digunakan untuk mengolah bijih limonit dan bijih saprolit dengan biaya yang lebih rendah dan proses lebih sederhana jika dibandingkan dengan proses high pressure acid leaching (HPAL). Namun, efisiensi pelindian nikel dengan proses atmospheric leaching relatif rendah. Pemanggangan bijih sebagai perlakuan awal pada proses atmospheric leaching diyakini dapat meningkatkan ekstraksi logam secara signifikan. Pemanggangan bijih limonit menyebabkan transformasi goetit dan juga dapat meningkatkan porositas dan luas permukaannya, sehingga membuatnya lebih mudah untuk dilindih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu pemanggangan bijih limonit terhadap tingkat pelindian nikel, kobalt, dan besi dengan pelarut asam klorida (HCl) dan asam nitrat (HNO3). Karakterisasi sampel menggunakan metode mikroskopis, X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescence (XRF), dan Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan bahwa sampel sebagian besar mengandung goetit (FeOOH). Mineral lain yang terdapat pada sampel yaitu talk (Mg3Si4O10(OH)2), gibsit (Al(OH)3), dan kuarsa (SiO2). Hasil analisis kimia sampel bijih limonit menggunakan XRF dan AAS menunjukkan bahwa sampel mengandung 25,98% SiO2, 16,43% MgO 1,7% Ni, 0,02% Co, dan 50,64% Fetotal. Hasil pemanggangan bijih pada suhu 300°C menunjukkan persentase protohematit yang tinggi. Pemanggangan bijih pada suhu 300°C memberikan tingkat pelindiaan nikel dan besi yang maksimum. Sedangkan perolehan maksimum kobalt terjadi pada suhu pemanggangan 750°C. Berdasarkan perbandingan tingkat pelindian nikel menunjukkan bahwa penggunaan HCl lebih efisien dibandingkan HNO3 dengan tingkat pelindian nikel masing-masing sebesar 66,94% dan 49,76%. Meskipun demikian, menggunakan HCl juga meningkatkan tingkat pelindian besi yaitu sebesar 84,38% yang berarti HCl tidak selektif terhadap besi.
Kata Kunci : Nikel, Kobalt, Limonit, Hidrometalurgi, Pemanggangan Bijih, Transformasi Fasa, tingkat pelindian.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nickel, Cobalt, Limonite, Hydrometallurgy, Ore Roasting, Phase Transformation, Leaching rate. |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Unnamed user with username stfathirahs |
Date Deposited: | 02 Aug 2024 01:12 |
Last Modified: | 02 Aug 2024 01:12 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35988 |