Efektivitas Terapi Obat Tuberkulosis Fase Lanjutan Tiga Kali Seminggu Dibandingkan Tujuh Kali Seminggu Pasien Sensitif Obat di RSUD Labuang Baji Sulawesi Selatan = The Effectiveness of Intermittent and Daily Advanced-Phase Therapy for Drug-Sensitive Patients at Labuang Baji Government Hospital South Sulawesi


Sarifah, Latifah Mahaya (2024) Efektivitas Terapi Obat Tuberkulosis Fase Lanjutan Tiga Kali Seminggu Dibandingkan Tujuh Kali Seminggu Pasien Sensitif Obat di RSUD Labuang Baji Sulawesi Selatan = The Effectiveness of Intermittent and Daily Advanced-Phase Therapy for Drug-Sensitive Patients at Labuang Baji Government Hospital South Sulawesi. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
N012221033_tesis_21-03-2024 cover1.png

Download (91kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
N012221033_tesis_21-03-2024 1-2.pdf

Download (557kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
N012221033_tesis_21-03-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
N012221033_tesis_21-03-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 July 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Saat ini, Indonesia memiliki jumlah kasus tuberkulosis (TB) tertinggi kedua di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efikasi fase lanjutan terapi TB yang diberikan tiga kali seminggu (intermiten) dibandingkan dengan tujuh kali seminggu (harian) dalam hal respons klinis, konversi dahak, dan efek samping farmakologis pada pasien TB yang sensitif obat. Metode: Semua data dikumpulkan secara retrospektif (data sekunder) dengan menggunakan rekam medis pasien dan data dari Sistem Informasi TB (SITB), serta prospektif (data primer dari pasien TB). Selanjutnya, pengelompokan pasien (retrospektif dan prospektif) ke dalam terapi 'intermiten' dan 'harian'. Studi ini mengaplikasikan desain cross-sectional dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kami menghitung ukuran sampel menggunakan pendekatan total sampling. Hasil: Terapi TB harian lebih baik daripada terapi intermiten (data retrospektif, n=449). Peserta dengan terapi harian menunjukkan hasil klinis dan pemeriksaan yang lebih baik (konversi dahak). Namun, peserta di kelompok harian juga melaporkan lebih banyak efek samping. Kami menemukan rincian efek samping ini pada pasien (data prospektif, n=327), yaitu 75% pasien mengalami mual atau muntah, kelelahan, dan demam. Kesimpulan: Terapi TB yang berkelanjutan dengan dosis harian lebih baik daripada terapi intermiten, walaupun perlu memperhatikan kejadian efek samping.

Kata kunci:. Fase Lanjutan, Pengobatan Harian, Pengobatan Intermiten, Sensitif Obat, Efek Samping, Konversi Sputum.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Advanced phase, Daily treatment, Intermittent treatment, Drug-Sensitive TB, Side effects, Sputum conversion
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions (Program Studi): Fakultas Farmasi > Ilmu Farmasi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 30 Aug 2024 06:10
Last Modified: 30 Aug 2024 06:10
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35942

Actions (login required)

View Item
View Item