Musdalifah, Nurul (2024) Keragaman Cendawan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) pada Pola Tanam Monokultur dan Agroforestri di Kabupaten Bulukumba. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
M012212008_tesis_22-02-2024 Bab 1-2.pdf
Download (777kB)
M012212008_tesis_22-02-2024 Cover1.jpg
Download (223kB) | Preview
M012212008_tesis_22-02-2024 Dapus.pdf
Download (712kB)
M012212008_tesis_22-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Karet (Hevea brasiliensis Mull. Arg.) merupakan salah satu komoditas terbesar Indonesia dan berhasil dikembangkan khususnya dunia industri. Perkebunan karet tersebar luas di berbagai provinsi di Indonesia, seperti di Kabupaten Bulukumba, dengan pola tanam monokultur dan agroforestri. Sektor Perkebunan karet mengalami penurunan produksi akibat perubahan iklim dan lebih rentan terhadap organisme pengganggu tanaman. Penyakit tanaman karet yakni gugur daun, jamur akar putih, dan penyakit embun tepung pada daun yang disebabkan oleh cendawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan cendawan pada tanaman karet berdasarkan pola tanam, status penyadaan, berdasarkan jaringan dan tanah, serta menganalisis keragaman cendawan. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap, yakni 1) Isolasi cendawan, 2) Pemurnian cendawan, dan 3) Indentifikasi. Tahap identifikasi dilakukan secara mikroskopik dengan bantuan mikroskop dan pengamatan makroskopik. Penelitian menunjukkan bawah cendawan lebih banyak ditemukan pada pola tanam agroforestri dengan total 58 isolat dibandingkan pola tanam monokultur dengan total 43 isolat. Jika berdasarkan status penyadapan memiliki jumlah isolat yang tidak berbeda jauh yakni tanaman karet yang telah disadap memiliki 50 isolat sedangkan yang belum disadap terdapat 51 isolat. Isolat cendawan berdasarkan jaringan dan tanah memiliki perbedaan yang signifikan, yakni daun 14 isolat, kulit 16 isolat, akar 21 isolat dan tanah memiliki jumlah isolat tertinggi yakni 50 isolat. Total koloni yang diisolasi sebanyak 101 isolat yang termasuk dalam 10 genus, yaitu Penicillium sp, Trichoderma sp, Aspergillus sp, Cunninghamella sp, Gliocladium sp, Gongronella sp, Paecilomyces sp, Cylindrocladiella sp, dan Rhizoctonia sp, dan Mucor sp. Perbedaan yang signifikan antara jumlah isolat berdasarkan pola tanam serta berdasarkan jaringan dan tanah, sedangkan berdasarkan status penyadapan tidak berbeda nyata. Indeks keragaman cendawan (H’) pada tanaman karet menunjukkan nilai 1,97 dengan kriteria sedang.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cendawan, Jaringan, Karet, Pola Tanam, Status Penyadapan dan Tanah |
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 28 Aug 2024 00:35 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 00:35 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35897 |