Estimasi Cadangan Karbon Pada Sumber Genetik Tusam Sumatra (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) dan Pinus Rombeng (Pinus sp) di Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng = Carbon Stocks Estimation In Sources Of Genetics Resources Of Tusam Sumatra (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) and Pinus Rombeng (Pinus sp) in Bonto Lojong Village, Uluere Subdistrict, Bantaeng District

Cadangan karbon adalah kandungan karbon yang tersimpan baik pada permukaan tanah sebagai biomassa tanaman, sisa tanaman yang sudah mati, maupun dalam tanah sebagai bahan organik. Emisi karbon yang tersebar di atmosfer berasal dari kegiatan manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon atau Gas Rumah Kaca (GRK). Salah satu program dalam pemanfaatan hutan yakni Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 yang bertujuan menurunkan emisi GRK dari sektor kehutanan dengan penggunaan lahan dimana kondisi tingkat serapan karbon lebih tinggi dibanding emisi yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga potensi cadangan karbon serta kemampuan menyerap karbon yang kemudian dianalisis perbedaannya dan menentukan tindakan budidaya yang sesuai dengan peruntukannya pada Tusam Sumatra (Pinus merkusii) dan Pinus Rombeng (Pinus sp) di Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yakni Purposive Sampling dengan bertujuan menentukan areal plot dengan melihat individu pohon yang terdapat di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan pada areal Pinus merkusii memiliki potensi cadangan karbon mencapai 16,56 ton/ha dengan serapan karbon 60,72 ton/ha, sedangkan pada areal Pinus sp memiliki potensi cadangan karbon mencapai 12,09 ton/ha dengan serapan karbon 44,34 ton/ha. Banyaknya jumlah vegetasi tersebut membantu penyerapan CO2 secara optimal pada lokasi penelitian, khusunya pada tegakan Pinus merkusii.

Keywords : Cadangan Karbon, Emisi Karbon, dan Hutan Pinus