HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU, BEBAN KERJA FISIK, DAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PANGKALAN SOEKARNO MAKASSAR = THE RELATIONSHIP BETWEEN INDIVIDUAL FACTORS, PHYSICAL WORKLOAD, AND WORK SHIFT WITH WORK FATIGUE ON LOADING AND UNLOADING WORKERS IN THE BASE PORT OF SOEKARNO MAKASSAR

Kelelahan kerja menggambarkan seluruh respon yang diterima oleh tubuh terhadap paparan yang diterima selama beraktivitas. Kelelahan kerja dapat menyebabkan kondisi tubuh melemah akibat melakukan suatu pekerjaan sehingga dapat menyebabkan efek yang buruk bagi kesehatan para pekerja. Kelelahan kerja disebabkan oleh berbagai faktor internal pekerja seperti usia, jenis kelamin, status gizi, beban kerja, masa kerja, shift kerja, dan lamanya pekerjaan maupun dari faktor eksternal dari lingkungan kerja. Tenaga Kerja Bongkar Muat Pangkalan Soekarno Makassar sebagian besar memiliki aktivitas menggunakan tenaga manusia (Manual Handling) dan pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang besar sehingga kelelahan kerja menjadi masalah yang sering dialami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, beban kerja, dan shift kerja dengan kelelahan kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pangkalan Soekarno Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 200 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah aplikasi reaction timer test, kuesioner KAUPK2, pulse oxymeter, timbangan, dan microtoise. Pengolahan dan analisis data melalui aplikasi SPSS dengan menggunakan uji univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square berupa hubungan antar variabel independen dan dependen. Penyajian data dalam bentuk tabel disertai narasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p=0,000), masa kerja (p=0,000), status gizi (p=0,000), beban kerja fisik (p=0,000), dan shift kerja (p=0,026) dengan kelelahan kerja. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia, masa kerja, status gizi, beban kerja fisik, dan shift kerja dengan kelelahan kerja pada TKBM. Peneliti menyarankan agar perusahaan dapat menyesuaikan kemampuan fisik dan kapasitas kerja pekerja dalam pembagian tugas untuk menghindari terjadinya kelelahan kerja, diadakannya penyuluhan terkait cara mencegah kelelahan kerja yang meliputi penyesuaian kemampuan fisik dan kapasitas kerja.

Keywords : Kelelahan Kerja, TKBM, Pangkalan Soekarno Makassar