Nabila Hasan, Andi Salma (2023) Perubahan Penutuoan Lahan Pada Areal Izin Hutan Kemasyarakatan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Sawitto = Changes in Land Cover in Community Forest Permit Areas in the Sawitto Forest Management Unit. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
M011191210_skripsi_19-12-2023 cover1.png
Download (168kB) | Preview
M011191210_skripsi_19-12-2023 1-2.pdf
Download (542kB)
M011191210_skripsi_19-12-2023 dp.pdf
Download (4MB)
M011191210_skripsi_19-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Pengaruh Perhutanan Sosial Terhadap Perubahan Penutupan Lahan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Sawitto. Penutupan Lahan dalam Kawasan hutan di berbagai wilayah, cenderung mengalami degradasi dari tahun ke tahun sebagai akibat dari pemanfaaatan hutan melalui aktivitas penebangan ataupun perambahan hutan. Hutan Kemayarakatan (HKm) merupakan salah satu skema Perhutanan Sosial, yang dimaksudkan untuk mendukung pengelolaan hutan lestari melalui pelibatan warga masyarakat, dimana warga masayarakat diberi izin usaha pemanfaatan hasil hutan (IUPHHKm), tetapi juga diwajibkan untuk membangun dan memelihara hutan, yang nampak melalui perbaikan penutupan Kawasan hutan dari waktu ke waktu. Kesatuan pengelolaan Hutan (KPH) Sawitto merupakan salah satu KPH dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang tercatat memiliki 18 kelompok IUPHHKm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penutupan lahan pada areal IUPHHKm, membandingkan perubahan penutupan lahan antar-kelompok pemilik IUPHHKm, dan mengidentifikasi faktor yang dominan menjadi penyebab terjadinya perubahan penutupan lahan pada setiap kelompok IUPHHKm di KPH Sawitto. Penelitian dilakukan melalui interpretasi tutupan lahan pada lokasi IUPHHKm, masing-masing pada tahun 2000, tahun izin (2019, 2020 dan 2021) dan pada tahun 2023, dengan menggunakan citra Landsat 7 ETM⁺ dan citra Landsat 8 TIRS/ OLI. Selain itu, dilakukan pula identifikasi kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok pemilik IUPHHKm, setelah mereka memperoleh izin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2000 sampai 2023, penutupan yang mengalami perubahan terbesar adalah pertanian lahan kering campur (peningkatan) dan hutan kerapatan rendah (penurunan), yang diikuti dengan hutan kerapatan tinggi (penurunan). Sedangkan pada saat dimulainya izin perhutanan sosial yaitu pada tahun SK ke tahun 2023, terjadi peningkatan luasan pada pertanian lahan kering campur dan hutan lahan kering kerapatan rendah dan hanya ada satu kelompok HKm yang mengalami peningkatan tutupan lahan hutan. Faktor yang dominan mempengaruhi perubahan penutupan lahan pada lokasi IUPHHKm adalah cukup tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap lahan garapaPengaruh Perhutanan Sosial Terhadap Perubahan Penutupan Lahan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Sawitto. Penutupan Lahan dalam Kawasan hutan di berbagai wilayah, cenderung mengalami degradasi dari tahun ke tahun sebagai akibat dari pemanfaaatan hutan melalui aktivitas penebangan ataupun perambahan hutan. Hutan Kemayarakatan (HKm) merupakan salah satu skema Perhutanan Sosial, yang dimaksudkan untuk mendukung pengelolaan hutan lestari melalui pelibatan warga masyarakat, dimana warga masayarakat diberi izin usaha pemanfaatan hasil hutan (IUPHHKm), tetapi juga diwajibkan untuk membangun dan memelihara hutan, yang nampak melalui perbaikan penutupan Kawasan hutan dari waktu ke waktu. Kesatuan pengelolaan Hutan (KPH) Sawitto merupakan salah satu KPH dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang tercatat memiliki 18 kelompok IUPHHKm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penutupan lahan pada areal IUPHHKm, membandingkan perubahan penutupan lahan antar-kelompok pemilik IUPHHKm, dan mengidentifikasi faktor yang dominan menjadi penyebab terjadinya perubahan penutupan lahan pada setiap kelompok IUPHHKm di KPH Sawitto. Penelitian dilakukan melalui interpretasi tutupan lahan pada lokasi IUPHHKm, masing-masing pada tahun 2000, tahun izin (2019, 2020 dan 2021) dan pada tahun 2023, dengan menggunakan citra Landsat 7 ETM⁺ dan citra Landsat 8 TIRS/ OLI. Selain itu, dilakukan pula identifikasi kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok pemilik IUPHHKm, setelah mereka memperoleh izin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2000 sampai 2023, penutupan yang mengalami perubahan terbesar adalah pertanian lahan kering campur (peningkatan) dan hutan kerapatan rendah (penurunan), yang diikuti dengan hutan kerapatan tinggi (penurunan). Sedangkan pada saat dimulainya izin perhutanan sosial yaitu pada tahun SK ke tahun 2023, terjadi peningkatan luasan pada pertanian lahan kering campur dan hutan lahan kering kerapatan rendah dan hanya ada satu kelompok HKm yang mengalami peningkatan tutupan lahan hutan. Faktor yang dominan mempengaruhi perubahan penutupan lahan pada lokasi IUPHHKm adalah cukup tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap lahan garapan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka, dan adanya anggapan bahwa lahan yang selama ini mereka garap adalah lahan milik yang telah digarap secara turun-temurun dan aktivitas yang dilakukan paska IUPHHKm yaitu masyarakat sebagian besar melakukan aktivitas pertanian pada wilayah izin. n untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka, dan adanya anggapan bahwa lahan yang selama ini mereka garap adalah lahan milik yang telah digarap secara turun-temurun dan aktivitas yang dilakukan paska IUPHHKm yaitu masyarakat sebagian besar melakukan aktivitas pertanian pada wilayah izin.
Kata Kunci : Perubahan Penutupan Lahan, Hutan Kemasyarakatan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 23 Aug 2024 07:26 |
Last Modified: | 23 Aug 2024 07:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35725 |