Ilmi Idrus, Nurul (2024) Analisis Determinan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pambusuang Kabupaten Polewali Mandar. Thesis thesis, Universitas Hasqanuddin.
K012221025_tesis_05-01-2024 cover1.png
Download (121kB) | Preview
K012221025_tesis_05-01-2024 1-2.pdf
Download (1MB)
K012221025_tesis_05-01-2024 dp.pdf
Download (1MB)
K012221025_tesis_05-01-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Percepatan perbaikan gizi masyarakat diprioritaskan pada percepatan pencegahan stunting. Stunting merupakan masalah gizi buruk kronis, dimana anak mempunyai panjang atau tinggi badan yang lebih kecil dibandingkan usianya. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, prevalensi stunting secara nasional ialah 21,6% dan di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang masih berada di atas angka rata-rata nasional yakni 26,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang merupakan faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pambusuang Kabupaten Polewali Mandar.
Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan besar sampel sebanyak 144 orang (72 kasus dan 72 kontrol) dan ibu anak sebagai responden. Teknik penarikan sampel ialah systematic random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan mengunjungi rumah responden. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik.
Determinan yang menjadi faktor risiko kejadian stunting ialah riwayat BBLR (OR=7 dengan CI 95%=1,453-66,087), jarak kehamilan (OR=3,7, dengan CI 95%=1,698-8,178), pengetahuan tentang MP-ASI (OR=4,230 dengan CI 95%=1,841-10,048) dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (OR=5,153 dengan CI 95%=1,707-18,565). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa riwayat BBLR merupakan determinan utama kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. Peningkatan promosi kesehatan terutama yang berkaitan dengan pentingnya menjaga asupan nutrisi dan memelihara kesehatan selama masa kehamilan untuk mengurangi risiko BBLR pada bayi diperlukan untuk menurunkan angka kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 06:27 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 06:27 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35616 |