KETERKAITAN ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN PETANI TERHADAP PRODUKTIVITAS USAHATANI KAKAO DALAM PROSES RESTORASI KAKAO DI KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG

NAURHA RHAMADANI. Keterkaitan Aspek Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan Petani Terhadap Produktivitas Usaha Tani Kakao Dalam Proses Restorasi Kakao di Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. (Dibimbing oleh Rahim Darma dan Ariady Arsal) Aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan mempengaruhi restorasi (perbaikan kembali) terhadap produktivitas usahatani kakao terutama milik rakyat. Maka menjadi suatu keharusan adanya peningkatan sumber daya petani kakao meliputi pengetahuan, keterampilan dan budidaya hingga pasca panen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan petani, mengetahui pengaruh aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan petani serta pengaruh restorasi agribisnis kakao terhadap peningkatan produktivitas kakao di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Penelitian ini menggunakan dua macam pendekatan, yakni pendekatan kuantitatif dengan menggunakan SEM smart PLS untuk mengetahui pengaruh keterkaitan aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan terhadap produktivitas usaha tani kakao dalam proses restorasi kakao serta pengaruh restorasi agribisnis kakao terhadap produktivitas usaha tani kakao dan pendekatan kualitatif melalui analisis data deskriptif untuk menganalisis keterkaitan aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan terhadap produktivitas usaha tani kakao dalam proses restorasi kakao di Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Hasil penelitian menunjukkan dari aspek sosial petani kakao di Kecamatan Lilirilau didominasi usia 35-45 tahun dan dapat memengaruhi produktivitas kerja. Pada aspek ekonomi, hasil panen dijual melalui pasar lokal dengan harga yang ditentukan berdasarkan kualitas biji kakao. Adanya dukungan pemerintah melalui kelompok tani dan program pelatihan sebagai upaya meningkatkan sektor pertanian kakao. Restorasi agribisnis kakao memerlukan ketersediaan dan kualitas alat untuk mendukung kegiatan mulai dari perawatan tanaman hingga panen serta pemilihan bibit kakao yang berkualitas. Aspek sosial dan aspek kelembagaan tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap restorasi produktivitas agribisnis kakao dengan nilai path coefficients sebesar (t = 0.415, p = 0.679 > 0,05) dan (t = 0.431, p = 0.667 > 0,05). Aspek ekonomi dan restorasi agribisnis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap restorasi produktivitas agribisnis kakao dengan nilai path (t = 6.334, p = 0.000 < 0,05) dan (t = 7.333, p = 0.000 < 0,05).