Gambaran Perilaku Non-Suicidal Self Injury pada Mahasiswa Tingkat Akhir Studi Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin = Description of Non-Suicidal Self Injury Behavior in Final Year Nursing Students Hasanuddin University

Latar Belakang: Individu dihadapkan pada berbagai permasalahan di dalam hidupnya. Salah satu cara negatif untuk menyalurkan emosi adalah menyakiti diri sendiri dalam bentuk Non-Suicidal Self Injury (NSSI). Mahasiswa di jurusan keperawatan dan bidang kesehatan lainnya dianggap berisiko tinggi akibat intensitas tugas belajar yang tinggi dan tingkat kegiatan perkuliahan yang padat di setiap jenjangnya terutama apabila memasuki tingkat akhir studi.
Tujuan penelitian: Diketahui gambaran perilaku non-suicidal self injury pada mahasiswa tingkat akhir studi di Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif yang dilakukan terhadap 145 responden (purposive sampling) dari 227 populasi mahasiswa tingkat akhir studi Fakultas Keperawatan di Universitas Hasanuddin. Kemudian dilakukan proses skrining perilaku terhadap 145 responden dan didapatkan sebanyak 34 responden yang melakukan perilaku NSSI. Perilaku NSSI diukur menggunakan kuesioner Inventory of Statement About Self Injury.
Hasil: Terindentifikasi sebanyak 34 responden yang melakukan perilaku non-suicidal self injury dan tindakan yang paling sering dilakukan adalah mencubit anggota tubuh hingga terbentuk memar atau luka 19 (13,1%), menggaruk bagian tubuh dengan keras hingga menyebabkan luka 19 (13,1%), dan mencungkil luka kering yang akan sembuh sehingga berdarah kembali 19 (13,1%). Superficial self-injury merupakan jenis NSSI yang paling banyak dilakukan oleh responden sebanyak 23 orang, dengan fungsi yang paling umum dilakukan dalam ranah interpersoal adalah affect regulation dan dalam ranah interpersonal adalah self care.
Kesimpulan dan Saran: Perilaku non-suicidal self injury yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir studi Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin adalah mencubit anggota tubuh hingga terbentuk memar atau luka, dan menggaruk bagian tubuh dengan keras hingga menyebabkan luka, mencungkil luka kering yang akan sembuh sehingga berdarah kembali. Hal ini tetap penting untuk mendapatkan perhatian. Institusi pendidikan dapat mengembangkan program khusus yang memperkuat pemahaman tentang perilaku non-suicidal self-injury (NSSI) diantara mahasiswa tingkat akhir Fakultas Keperawatan.

Kata kunci: perilaku non-suicidal self injury, mahasiswa tingkat akhir, keperawatan