Analisa Numerik Penurunan Tanah Timbunan Pada Area Reklamasi = Numerical Analysis of Embankment Settlement in Reclamation Area

Reklamasi merupakan salah satu rekayasa ruang yang mampu memenuhi kebutuhan akan lahan untuk menampung beban populasi yang terus bertumbuh akan terpenuhi. Metode reklamasi yang paling umum digunakan di Indonesia adalah preloading. Konstruksi timbunan merupakan salah satu metode untuk menyesuaikan elevasi permukaan tanah. Pemberian beban timbunan di atas tanah lunak akan memberikan tambahan tegangan (σ) yang mengakibatkan penurunan tanah. Penurunan tanah yang terjadi dapat mengakibatkan kegagalan pada timbunan maupun struktur yang direncakanan di atas timbunan. Analisis ini diperlukan untuk menentukan besar penurunan dan tingkat keamanan timbunan pada reklamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar penurunan tanah akibat timbunan yang dilakukan secara bertahap pada area reklamasi dan menganalisis stabilitas timbunan tersebut. Penurunan tanah dan stabilitas ditinjau melalui software Plaxis dua dimensi dengan model konstitutif Mohr Coloumb.Timbunan dilakukan dengan elevasi rencana 2,5 meter dengan konstruksi penimbunanan bertahap. Pemodelan stratigrafi area reklamasi adalah tanah permukaan merupakan lapisan pasir sedang hingga padat setebal 6 meter dengan nilai N-SPT berkisar 32-46, sudut geser berkisar 27-33. Lapisan kedua merupakan tanah lempung konsistensi lunak setebal 6 meter, dengan nilai N-SPT berkisar 7-12, dan kuat geser undrained (Cu) 12,5 kN/m2. Lapisan paling bawah merupakan tanah lempung kaku setebal 3 meter dengan nilai N-SPT>60, dan kuat geser undrained (Cu) 50 kN/m2.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa penurunan total dari timbunan bertahap dan tebal setiap tahap 0,5 m; dengan tinggi timbunan awal 2,5 m sebesar 0,05313 m dengan waktu konsolidasi selama 185 hari dan nilai safety factor 1,657. Total penurunan untuk timbunan bertahap dengan tinggi 3 m dan waktu konsolidasi 730 hari (2 tahun) sebesar 0,08987 m dan nilai safety factor 1,657. Sedangkan total penurunan untuk timbunan bertahap dengan tinggi 3 m dan konsolidasi mencapai minimum excess pore pressure sebesar 0,1464 selama 5073 hari (13 tahun, 10,9 bulan) dan nilai safety factor 1,661.

Keywords : Timbunan, reklamasi, penurunan, numerik