ANALISIS COST RECOVERY RATE (CRR) BERDASARKAN ANALISIS BIAYA SATUAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC), TARIF RUMAH SAKIT, TARIF INA-CBGS SEBAGAI DASAR COST CONTAINMENT PADA TINDAKAN HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR = COST RECOVERY RATE (CRR) ANALYSIS BASED ON UNIT COST ANALYSIS USING THE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) METHOD, HOSPITAL RATES, INA-CBGS RATES AS THE BASIS OF COST CONTAINMENT IN HEMODIALYSIS SERVICES AT PELAMONIA HOSPITAL

Latar belakang. Cakupan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, mencapai 90% dari total populasi di Indonesia dan memberikan dampak yang cukup signifikan, pada akses pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan adanya JKN, rumah sakit harus menghadapi perubahan sistem pembayaran dari fee for service menjadi pembayaran dengan klaim tarif Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs). Hal ini menjadi tantangan bagi rumah sakit, terutama pada pelayanan penyakit katastropik, yang membutuhkan perawatan yang lama dan biaya yang mahal. Salah satunya adalah pelayanan hemodialisis yang diselenggarakan di Rumah Sakit Pelamonia. Penentuan tarif di Rumah Sakit Pelamonia masih berdasarkan regulasi yang berlaku dan tarif dari rumah sakit sekitar serta belum pernah melakukan analisis biaya satuan. Sehingga perlu dilakukan analisis biaya satuan untuk penetapan tarif, mengetahui cost recovery rate (CRR) dan sebagai dasar untuk menyusun strategi pengendalian biaya (cost containment). Biaya satuan juga berperan penting dalam penyusunan rencana bisnis dan akuntabilitas pembiayaan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cost recovery rate (CRR) tindakan hemodialisis di Rumah Sakit Pelamonia dengan menggunakan analisis biaya satuan, tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs sebagai dasar cost containment. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian mix-method, kuantitatif-kualitatif dengan desain sekuensial eksploratif. Data kuantitatif pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk biaya satuan dengan metode Activity Based Costing (ABC) dan menghitung CRR tindakan hemodialisis Rumah Sakit Pelamonia pada tahun 2023. Data kualitatif menggunakan analisis konten dari hasil observasi, wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD) dari subjek penelitian. Hasil. Analisis biaya satuan metode ABC tindakan hemodialisis memiliki hasil Rp1.163.240 yang lebih besar dari tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs dengan CRR tahun 2023 sebesar 80,82%. Implementasi pengendalian biaya secara umum berjalan dengan baik, hanya saja pengetahuan informan mengenai biaya masih rendah dan penerapan insentif biaya belum diterapkan. Strategi yang diusulkan oleh manajemen untuk mengoptimalkan CRR prosedur hemodialisis antara lain dengan mengevaluasi kembali kerja sama operasional dengan pihak ketiga, penyesuaian tarif rumah sakit, meningkatkan jumlah tindakan dan efisiensi bahan medis habis pakai, obat, laboratorium. Kesimpulan. Biaya satuan tindakan hemodialisis di Rumah Sakit Pelamonia tinggi dan hasil CRR masih <100% sehingga berpotensi menyebabkan kerugian keuangan bagi rumah sakit. Rumah Sakit Pelamonia disarankan untuk melakukan analisis biaya satuan untuk setiap pelayanan, menyesuaikan tarif baru, menerapkan strategi pengendalian biaya yang telah direncanakan dan disosialisasikan kepada setiap unit dan staf di rumah sakit.

Keywords : Biaya Satuan, Tarif Rumah Sakit, Tarif Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs), Cost Recovery Rate (CRR), Cost Containment, Activity Based Costing (ABC)