PENGARUH TEMPERATUR SINTERING TERHADAP SIFAT FISIS, MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN Al-Cu-Mg BERPENGUAT ALUMINA MELALUI PROSES METALURGI SERBUK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari temperatur sintering dan komposisi penguat terhadap sifat fisis, mekanis, dan struktur mikro dari paduan komposit Al-Cu-Mg berpenguat Alumina dengan menggunakan metode metalurgi serbuk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan serbuk penguat Alumina sebesar 1% dan peningkatan suhu sintering 50℃ dapat meningkatkan sifat fisis dan mekanis sampel. Hasil pengujian densitas pada sampel menunjukkan peningkatan nilai densitas yang signifikan, nilai terendah yang didapat yaitu 2,318g/cm3 pada temperatur sinter 500℃ dengan variasi penambahan serbuk penguat 1% dan nilai densitas tertinggi didapat pada temperatur sinter 600℃ dengan penambahan serbuk penguat 2% yaitu sebesar 2,726g/cm3. Pada pengujian porositas terjadi penurunan nilai porositas yang dimana porositas tertinggi didapat pada sampel dengan fraksi volume Al2O3 1% dengan suhu sinter 500℃ yaitu sebesar 9,46%, sedangkan nilai pororsitas terendah didapat pada sampel dengan fraksi volume Al2O3 2% dengan suhu sinter 600℃ yaitu sebesar 7,04%. Pada pengujian kekerasan terjadi peningkatan nilai yang signifikan pada tiap sampel, nilai kekerasan terendah yang diperoleh yaitu sebesar 50,6HV pada sampel dengan fraksi volume Al2O3 1% dan suhu sinter 500℃, sedangkan nilai kekerasan tertinggi diperoleh pada sampel sampel dengan fraksi volume Al2O3 2% dan suhu sinter 600℃ yaitu sebesar 62,9HV. Hasil uji keausan menunjukkan nilai laju aus tertinggi terjadi pada sampel dengan fraksi volume Al2O3 1% dengan suhu sinter 500℃ yaitu sebesar 0,597mm3/m dan nilai laju aus terendah terjadi pada sampel dengan fraksi volume Al2O3 2% dan suhu sinter 600℃ yaitu sebesar 0,235mm3/m. Dari pengujian mikrostruktur dapat dilihat hasil dari struktur mikro material komposit paduan Al-Cu-Mg berpenguat Alumina masih terdapat banyak porositas pada suhu sintering 500℃, dan pori semakin mengecil seiring dengan meningkatnya suhu sintering, terlihat pula bentuk partikel yang membesar akibat terjadinya penyatuan butir dan penyusutan pori.