HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN RESPON TIME KELUARGA PADA TIGA JAM PERTAMA PASCA SERANGAN STROKE DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ABSTRAK Muhammad Abdul Wahid, “Hubungan Pengetahuan dengan Respon Time Keluarga pada Tiga Jam Pertama Pasca Serangan Stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar” dibimbing oleh Rosyidah Arafat dan Andi Masyitha Irwan (xiii + 64 halaman + 8 tabel + 6 lampiran) Latar belakang: Stroke merupakan salah satu penyebab kematian sebagian besar di Indonesia yang menjadi perhatian dunia, sehingga diperlukan pengendalian dan pencegahan dari awal faktor penyebab stroke. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dengan respon time keluarga pada tiga jam pertama pasca serangan stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pasien stroke yang datang di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang menggunakan total sampling. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil dianalisa dengan menggunakan program SPSS 21.0.(SPSS, Inc Chicago, IL). Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 22 orang, dimana terdapat 77,3% yang memiliki respon cepat dan 22,7% yang memiliki respon lambat. Responden yang memiliki pengetahuan cukup berjumlah 14 orang, dimana terdapat 14,3% yang memiliki respon cepat dan 85,7% yang memiliki respon lambat. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 4 orang, dimana terdapat 25,0% yang memiliki respon cepat dan 75,0% yang memiliki respon lambat. Hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai ρ=0,001. Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dengan respon time keluarga pada tiga jam pertama pasca serangan stroke di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Oleh karena itu, diharapkan perawat dapat memberikan edukasi tentang deteksi dini dan penanganan awal pada pasien stroke secara kontinue dan berkelanjutan pada seluruh masyarakat karena mengingat sampai saat ini penyakit stroke masih menjadi trend kasus terbanyak di Indonesia.