GAMBARAN HEALTH LITERACY DAN HEALTH SEEKING BEHAVIOR PADA ORANG TUA BAYI BBLR YANG DIRAWAT DI RUANG NICU RUMAH SAKIT KOTA MAKASSAR

Asriadi Karim, “Gambaran Health Literacy dan Health Seeking Behavior Pada Orang Tua Bayi BBLR yang Dirawat di Ruang NICU Rumah Sakit Kota Ma-kassar” dibimbing oleh Suni Hariati dan Nurhaya Nurdin (xiii + 65 halaman + 6 tabel + 6 lampiran + 3 gambar) Latar belakang: Bayi BBLR harus mendapatkan perawatan khusus yang berbeda dengan bayi normal pada umumnya untuk mempertahankan kondisinya. Dalam upaya pencegahan dan pengasuhan bayi BBLR, seorang ibu harus didukung dengan kemampuan untuk memahami informasi kesehatan atau yang disebut dengan literasi kesehatan (health literacy) dan health seeking behavior. Penelitian ini bertujuan mengidentifkasi gambaran health literacy dan health seeking behavior pada orang tua bayi BBLR yang dirawat di ruang NICU rumah sakit kota makassar. Metode: Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah survei deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Ruang NICU Rumah Sakit Kota Makassar (RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSUD Labuang Baji Makassar, RSKD Siti Fatimah Makassar). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 43 orang. Hasil dianalisa dengan menggunakan program SPSS 21.0. (SPSS, Inc Chicago, IL). Hasil: Health Literacy Pada Orang Tua Bayi BBLR yang dirawat di ruang NICU rumah sakit Kota Makassar lebih dari setengah pada katagori cukup. Health seeking behavior Pada orang tua bayi BBLR yang dirawat di ruang NICU rumah sakit Kota Makassar sebagian besar positif. Kesimpulan: Sebagian besar orang tua memiliki Health Literacy yang cukup Pada Orang Tua Bayi BBLR yang Dirawat di Ruang NICU Rumah Sakit Kota Makassar. Health seeking behavior pada orang tua bayi BBLR yang dirawat di ruang NICU rumah sakit Kota Makassar sebagian besar berperilaku positif. Tetapi peran perawat masi sangat diperlukan dalam melakukan edukasi untuk meningkatkan health literacy dan health seeking behavior orang tua dengan bayi BBLR sangat di perlukan, dalam pemberian edukasi sebaiknya dengan media seperi leaflet, flyer, flip chart, dan dijelaskan secara detail. Perawat meningkatkan layanan edukasi dan menggunakan metode tich-back.