Eksplorasi Proses Coping Stress pada Mahasiswa Pembaca Buku Self-Help = Exploration of the Stress Coping Process in Self-Help Book Reading Students

Mahasiswa termasuk kalangan yang rentan mengalami stres. Berdasarkan tiga penelitian mulai tahun 2017 – 2021 disimpulkan bahwa hampir seluruh mahasiswa di kota-kota besar Indonesia pernah mengalami stres dengan rata-rata tingkat stres sedang yang memberikan dampak negatif pada beragam aspek kehidupan, yakni aspek fisik, emosi, kognitif, dan hubungan sosial. Mahasiswa perlu melakukan coping stress agar tidak mengalami dampak yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Pada penelitian ini, media yang dibahas untuk memfasilitasi mahasiswa melakukan coping stress ialah buku self-help. Peneliti berasumsi bahwa buku self-help cocok dijadikan sebagai media yang mengarahkan pembacanya untuk mencoba coping stress dengan efektif. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini ialah menjelaskan proses coping stress pada mahasiswa pembaca buku self-help. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain naratif. Sejumlah 3 mahasiswa pembaca buku self-help yang menjadi subjek penelitian melakukan proses wawancara mendalam dan diperoleh hasil bahwa coping stress-nya melalui 3 tahap, yakni anticipatory, impact, dan postimpact. Pada tahap anticipatory terjadi proses pemahaman masalah, melakukan reaksi-reaksi coping stress, dan evaluasi masalah. Pada tahap impact terjadi proses penilaian dampak reaksi-reaksi coping stress yang telah dilakukan. Kemudian, Pada tahap postimpact terjadi proses memilah dan menemukan bentuk coping stress yang cocok untuk dirinya serta dapat diaplikasikan kembali di masa depan apabila menghadapi kondisi stres. Ketika subjek telah melakukan serangkaian strategi coping tetapi kondisi stresnya belum terkendali, maka subjek melakukan pilihan terakhir yaitu menggunakan media buku self-help sebagai media yang dapat memperluas wawasan dalam mencari saran coping stress lainnya untuk diterapkan. Kesimpulan dari penelitian ini ialah buku self-help berhasil membantu subjek dalam memberikan wawasan dan dorongan untuk melakukan coping stress, baik secara problem-focused maupun emotion-focused sesuai dengan tujuan penulisan buku yang dibaca. Buku self-help menjadi opsi terakhir untuk digunakan sebagai media coping stress ketika subjek dan orang-orang di sekitar tidak mampu lagi menemukan solusi atas masalah pemicu stresnya.