KARAKTERISTIK PASIEN INFEKSI SARS-CoV-2 DAN INFEKSI DENV ANAK DI RSUP dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2021-2022

Latar Belakang: Corona Virus 19 adalah penyakit akibat infeksi dari corona virus dan kemudian lebih dikenal sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus-2 (SARS-CoV-2). Pandemi SARS-CoV-2 menjadi beban bagi negara di Asia, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kasus infeksi DENV yang masih endemis, dan juga gejala klinis dari infeksi SARS-CoV-2 dan infeksi DENV yang cukup tumpang tindih, sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam menentukan diagnosa penyakit. Puncak infeksi DENV di Kota Makassar dimulai pada bulan Januari hingga bulan Juli, sedangkan puncak terjadinya infeksi SARS-CoV-2 pada bulan Januari dan Juni tahun 2021. Gejala dari infeksi SARS-CoV-2 berupa demam dan batuk, sedangkan gejala infeksi DENV berupa demam, sakit kepala, dan ruam kulit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik pasien anak infeksi SARS-CoV-2 dan infeksi DENV di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Metode Penelitan: Penelitian dilakukan dengan metode observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Subjek penelitian adalah pasien anak dengan infeksi SARS-CoV-2 dan infeksi DENV di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2021-2022. Hasil: Dikumpulkan 20 samper terdiagnosa infeksi SARS-CoV-2 dan infeksi DENV. Menunjukan prevalensi jenis kelamin terbanyak laki-laki, usia terbanyak pada kelompok 7-12 tahun, distribusi kejadian paling banyak pada Februari dan April 2021, diagnosis primer terbanyak Covid-19, diagnosis sekunder terbanyak infeksi DENV, lama perawatan terbanyak selama 4-6 hari, gejala klinis semua demam, palimg banyak tidak diare, 10 orang nyeri kepala, tidak ada sesak, paling banyak tidak sakit perut, banyak mengalami ruam pada kulit, hasil tes rapid antigen NS1terbanyak positif, IgM IgG terbanyak positif, semua positif rt-PCR SARS-CoV-2, kadar hemoglobin terbanyak 12,0-16,0 gr/dl, kadar leukosit terbanyak <4x103/ul, kadar limfosit terbanyak <20%, AlT terbanyak >41 U/L, AST terbanyak >38 U/L, d-dimer terbanyak >0,5 ug/ml, radiologi terbanyak pneumonia bilateral