Fitria, Natasha Nur (2024) Ma'bakkang: Studi Tentang Ritual Pasca Kelahiran Bagi Suku Bugis di Desa Bacu-Bacu, Kabupaten Barru. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
E071191063_skripsi_04-04-2024 cover1.png
Download (446kB) | Preview
E071191063_skripsi_04-04-2024 1-2.pdf
Download (801kB)
E071191063_skripsi_04-04-2024 dp.pdf
Download (789kB)
E071191063_skripsi_04-04-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Ritual merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang masih dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat. Ritual biasanya dilakukan dalam setiap lingkar hidup manusia mulai dari kelahiran hingga kematian. Salah satunya adalah ritual pasca kelahiran yang dilakukan oleh masyarakat Bugis di Desa Bacu-Bacu atau biasa dikenal sebagai ritual ma’bakkang. Ritual ini sering kali disandingkan dengan aqiqah namun bagi masyarakat Bugis di Desa Bacu-Bacu keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan ritual ma’bakkang, makna yang terkandung dalam pelaksanaan ritual ini, serta faktor-faktor yang mendasari hingga ritual ma’bakkang masih tetap dilaksanakan hingga saat ini. Metode. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Adapun penentuan infoman dilakukan secara purposive. Hasil. Ritual ma’bakkang memiliki tujuan utama sebagai bentuk pencegahan terhadap munculnya penyakit kulit pada anak-anak hingga orang dewasa. Ritual ini biasanya dilaksanakan selama 14 hari di bulan Agustus. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan ritual ma’bakkang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap mappaisseng dan ma’baca, tahap makkelong, tahap cemme-cemme, dan tahap maccera’. Adapun makna yang terkandung dalam pelaksanaan ritual ma’bakkang yaitu doa-doa yang ditujukan kepada setiap elemen yang ada dalam kehidupan masyarakat mulai dari masyarakat itu sendiri hingga para leluhur mereka. Alat dan bahan yang digunakan pun masing-masing memiliki makna tersendiri. Ritual ini masih dilakukan hingga saat ini dikarenakan dua faktor yang mendasari, yakni faktor kesehatan dan sebagai bentuk penghormatan masyarakat kepada para leluhur mereka.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ritual; Ma'bakkang; Suku Bugis |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi Sosial |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 05 Jul 2024 06:37 |
Last Modified: | 05 Jul 2024 06:37 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35106 |