Tinjauan Hukum Terhadap Uang Paksa (Dwangsom) dalam Putusan Hakim dalam Praktik Peradilan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan uang paksa (dwangsom) oleh hakim dalam praktik peradilan dewasa ini. alasan-alasan perubahan uang paksa (dwangsom), dan sejauhmana manfaat yang diperoleh dari penerapan uang paksa (dwangsom).
Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Makassar dengan pertimbangan kompleksitas sengketa yang terjadi di kota Makassar daripada kota lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh jenis data primer dan data sekunder dengan menggunakan teknik wawancara langsung dengan hakim dan juru sita Pengadilan Negeri Makassar dan pengamatan (observasi) langsung ke lokasi penelitian serta menelusuri putusan-putusan pengadilan tentang uang paksa (dwangsom). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif
Temuan yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: adalah (1) Eksekusi riil bukan halangan untuk menerapkan uang paksa (dwangsom) karena diterapkan tidaknya suatu uang paksa (dwangsom) tergantung dari kebijaksanaan dari hakim yang menyidangkan perkara perdata tersebut sebab itu adalah kewenangan diskretionair dari hakim; (2) Perubahan uang paksa (dwangsom) dapat dilakukan atas dasar perikemanusiaan dan perikeadilan seperti adanya ketidakmungkinan dari tergugat untuk melaksanakan hukuman pokok baik secara materiil (fisik) maupun secara psikis (kejiwaan); (3) manfaat uang paksa (dwangsom) adalah sebagai upaya tekanan (pressie middle) agar tergugat dapat mematuhi dan melaksanakan putusan pengadilan