PEMANFAATAN KAWASAN PANTAI LOSARI TAHUN 1975-1990-AN = UTILIZATION OF THE LOSARI BEACH AREA IN 1975-1990'S

Nur Halisa, F061191016. “Pemanfaatan Kawasan Pantai Losari Tahun 1975-1990-an” dibimbing oleh Drs. Dias Pradadimara, M.A., M.S. dan Dr. Ilham, S.S., M.Hum.
Kawasan Pantai Losari kini telah menjadi salah satu ikon Kota Makassar, mengalami perjalanan panjang sejak masa pemerintahan Belanda hingga saat ini. Pada masa pemerintahan Walikota M. D.G Patompo, dilakukan rehabilitasi berat tembok Pantai Losari pada tahun 1975, yang kemudian menjadi pendorong bagi perkembangan Pantai Losari. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk pemanfaatan dan penataan kawasan Pantai Losari pada rentang waktu tahun 1975-1990-an. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pengumpulan sumber primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan transformasi signifikan kawasan Pantai Losari dari garis pantai menjadi pusat keramaian. Pada tahun 1946, Pemerintah Belanda melakukan perbaikan terhadap tanggul penahan gelombang dan jalan di sepanjang pantai Kota Makassar, menjadikannya area pedestrian. Pantai Losari berulang kali mengalami rehabilitasi tembok tanggul yang sekaligus berfungsi menjadi tempat duduk. Pantai Losari menjadi kawasan terbuka bagi publik dengan akses gratis, menyediakan berbagai fasilitas seperti taman bermain dan tempat hiburan. Tahun 1980, Pantai Losari dimanfaatkan sebagai lokasi pedagang kaki lima, menjadikannya kawasan kuliner yang ramai dikunjungi. Potensi wisata Pantai Losari semakin meningkat pasca tahun 1990, hal tersebut tak terlepas dari Kawasan di sekelilingnya seperti Sumba Opu Shopping Centre, Hotel Aryaduta, Makassar Golden Hotel, Hotel Pantai Gapura dan warung-warung populer seperti Kios Semarang dan panorama matahari terbenam yang menjadi daya tarik utama. Pemerintah pun turut mengambil langkah dalam revitalisasi Pantai Losari pada tahun 2000-an yang kemudian mengubah fisik Pantai Losari.

Keywords : Pantai Losari, Ruang terbuka, Pemanfaatan, Pedagang Kaki Lima, Pariwisata, Ujungpandang