KERENTANAN SOSIAL-EKOLOGI PADA WILAYAH ENDEMIS EMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA PALOPO

Identifikasi faktor risiko dan kondisi yang mendorong terjadinya kasus dan Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah di wilayah endemis perlu dilakukan untuk mengetahui upaya pencegahan dan pengendalian spesifik yang dibutuhkan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui secara spesifik kebutuhan intervensi dengue di Kota Palopo. Ibu rumah tangga di Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, diwawancarai untuk mendapatkan data pada penelitian case-control ini. Secara keseluruhan terdapat 168 rumah yang menjadi sampel, 84 diantaranya memiliki kasus demam berdarah dan 84 lainnya tanpa kasus. Penderita demam berdarah ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium rumah sakit menggunakan RDT antigen NS1 dan antibodi IgM-IgG dari laporan Dinas Kesehatan dan puskesmas di Kota Palopo tahun 2021. Tetangga terdekat dari kasus yang tidak pernah terdiagnosis demam berdarah merupakan kontrol dalam penelitian ini. Tingkat capaian responden (TCR) masih rendah untuk tujuh dari tujuh belas poin pernyataan sikap dan empat dari sebelas poin pernyataan tindakan. Sebagian besar wadah positif jentik ditemukan di luar rumah. Kepadatan jentik rumah tangga (CI≥20%) berhubungan dengan kejadian demam berdarah yang lebih tinggi di Kota Palopo dengan OR 2,173 (95%CI 1,097-4,304). Pengetahuan, sikap, tindakan, pengelolaan sampah, bangunan/area terbengkalai dan mobilitas tidak terbukti sebagai faktor risiko demam bedarah dalam penelitian ini. Intervensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan demam berdarah dan pengendalian vektor demam berdarah adalah dengan meningkatkan pengetahuan spesifik tentang demam berdarah melalui penyuluhan yang lebih baik