Dampak Brexit terhadap Pemotongan Bantuan Luar Negeri Inggris di Nigeria = The Impact of Brexit on the Reduction of British Foreign Aid to Nigeria

Brexit telah menjadi tonggak penting dalam sejarah Inggris yang tidak hanya mempengaruhi dinamika domestik, tetapi juga mengubah arah kebijakan luar negerinya. Salah satu perubahan yang terlihat adalah kebijakan pemotongan anggaran bantuan luar negeri Official Development Assistance (ODA) yang diberikan oleh Inggris kepada negara-negara penerima, termasuk Nigeria. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak Brexit terhadap kebijakan pemotongan bantuan luar negeri Inggris di Nigeria, terutama dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber literatur yang kredibel, seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brexit telah mendorong perubahan dalam kebijakan luar negeri Inggris, dengan fokus pada upaya perbaikan pasca-Brexit dan peningkatan kehadiran global yang tercermin dalam konsep Global Britain. Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal pasca-Brexit yang sejalan dengan decision making process. Secara eksternal, kondisi global, terutama di kawasan Indo-Pasifik, telah mendorong Inggris untuk menekankan wilayah tersebut sebagai kawasan strategis untuk mencapai tujuan Global Britain. Sementara secara internal, kepentingan nasional Inggris yang mengutamakan perbaikan ekonomi dan kebijakan pragmatis menjadi faktor utama dalam pembentukan kebijakan.
Keputusan untuk memotong anggaran bantuan ODA bertujuan untuk menghemat anggaran pemerintah Inggris demi mencapai kebijakan lain yang lebih strategis. Dampak pemotongan ini terasa di Nigeria, di mana sejumlah program kesehatan dan pendidikan mengalami penghentian karena kurangnya dana bantuan. Namun demikian, tantangan internal Nigeria seperti masalah politik, ekonomi, dan keamanan, menyulitkan penggunaan bantuan secara efektif. Meskipun demikian, pemotongan bantuan dapat mendorong Nigeria untuk mencari solusi mandiri dan melakukan reformasi kebijakan yang lebih baik guna memanfaatkan bantuan luar negeri secara optimal.

Keywords : Brexit, Decision making, bantuan luar negeri, Inggris, Nigeria, sektor kesehatan, sektor pendidikan