STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN DUA PITUE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan penurunan produksi ayam ras petelur di Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang dan menentukan strategi apa yang tepat untuk pengembangan usaha ayam ras petelur di Kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidenreng Rappang. Responden dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling dengan mengambil sekitar dua belas orang informan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder diperoleh melalui observasi, wawancara dan diskusi terfokus dalam FGD (Focus Group Discussion) dan merumuskan strategi yang tepat untuk dilaksanakan dengan metode analisis SWOT, analisis IFE (Internal Factor Evaluation), dan EFE (Eksternal Factor Evaluation), setelah itu dibuat kuadran SWOT untuk mengetahui posisi usaha ayam ras petelur. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya penurunan produksi adalah faktor penyakit, pakan dan faktor lingkungan, namun dapat dilakukan pencegahan dengan menerapkan biosekuriti dan vaksinasi. Hasil diagram menunjukkan bahwa berada pada kuadran I dimana kuadran tersebut merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Strategi diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Matriks IE (internal Eksternal) berada di sel V yaitu konsentrasi melalui integrasi horizontal. Strategi ini kemudian dirumuskan di matriks SWOT dan menghasilkan strategi yang bisa dilaksanakan dalam mengembangkan usaha ayam ras petelur yaitu 1) Mendorong peningkatan produksi melalui penambahan populasi jenis ayam ras petelur; 2) Mendorong peran pemerintah untuk mendukung usaha ayam ras petelur; 3) Penguatan peran petugas lapangan bidang peternakan dalam mendukung peningkatan kompetensi peternak; 4) Mendorong swasta dan perbankan untuk bisa berperan serta dalam pengembangan usaha ayam ras petelur; 5) Mempertahankan hubungan baik dengan konsumen dengan pelayanan dan penawaran menarik; 6) Peningkatan produksi melalui pengendalian dan pengawasan terhadap hama atau penyakit agar usaha bisa berkelanjutan; 7) Mengoptimalkan modal usaha dan meningkatkan kemampuan dalam pengembangan usaha.