Analisis Tingkat Kebisingan dan Persepsi Masyarakat Pada Kawasan Permukiman Sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin = Analysis of Noise Levels and Community Perception in Residential Areas Around Sultan Hasanuddin International Airport

Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin merupakan bandara terbesar di Sulawesi Selatan yang sedang dalam tahap pengembangan I dan diperkirakan pengembangan bandara ini akan berlangsung hingga tahap IV yang akan dimulai pada 2044 dengan target kapasitas ultimate terminal mencapai 40 juta penumpang per tahun. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dengan kondisi lalu lintas pesawat saat ini, kawasan permukiman yang berjarak +700 m dari Bandara telah terpapar kebisingan yang melebihi tingkat baku mutu yang ditetapkan Kementerian Lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan memvisualisasikan tingkat kebisingan serta menganalisis persepsi masyarakat di kawasan permukiman sekitar bandara. Pada penelitian ini diambil 5 titik yang merupakan permukiman terdekat dari bandara serta titik flyover dan approach reference yang ditetapkan oleh International Civil Aviaton Organization (ICAO). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Decibel X Pro selama 15 jam pada pukul 07.00-22.00 WITA setiap pesawat melintas di bandara. Persepsi masyarakat permukiman sekitar bandara dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan diolah secara statistik menggunakan software SPSS. Hasil analisis tingkat kebisingan pada kawasan permukimian sekitar bandara berkisar antara 61,5-68,9 dB atau dalam indeks kebisingan pesawat setara dengan 48,97-59,55 WECPNL. Hal ini dipengaruhi oleh kinerja mesin dengan daya maksimum untuk mencapai ketinggian tertentu saat lepas landas (take off) dan untuk memberikan daya dorong maksimum untuk mengerem ketika mengurangi kecepatan pesawat saat mendarat (landing). Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No, 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan, semua titik pengamatan melewati ambang baku mutu untuk kawasan permukiman yaitu sebesar 55 dB. Sedangkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 Tahun 2012 Tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara, kawasan dengan kebisingan terendah termasuk dalam kawasan I dengan tingkat kebisingan sebesar 70 < WECPNL < 75 sehingga semua titik pengamatan tidak termasuk kawasan kebisingan bandar udara. Selama tiga hari, mayoritas daerah dipengaruhi oleh tingkat kebisingan dengan visualisasi warna kuning berkisar 64,47-65,94 dB seluas 7218,74 Ha pada hari Sabtu, seluas 4194,10 Ha di hari Minggu, dan 4490,86 Ha pada hari Senin.Hasil analisis persepsi masyarakat menunjukkan terdapat hubungan yang cukup erat antara pengaruh tingkat kebisingan dengan gangguan komunikasi.

Keywords : Kebisingan Pesawat, Kontur Kebisingan, Gangguan Kebisingan