Pemodelan Dispersi Panas dari Sistem Pendingin Kilang Migas di Perairan Bontang = Thermal Dispersion Modelling of Cooling System in Bontang Waters

Kota Bontang merupakan kota yang berada di pesisir timur yang langsung berbatasan dengan Selat Makassar, dimana air laut di perairan Bontang dimanfaatkan sebagai zat pendingin di industri migas untuk menghasilkan produk Liquefied Natural Gas (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran suhu akibat buangan limbah panas sistem pendingin di perairan Bontang pada saat pasang dan surut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model hidrodinamika 2-dimensi ROMS (Regional Ocean Model System). Gaya pembangkit yang digunakan dalam model adalah pasang surut dan debit buangan air pendingin. Data batimetri yang digunakan dalam model didiskritisasi secara horizontal hingga menghasilkan data grid spasial dalam bentuk matriks yang memiliki ukuran 449 x 389 dengan nilai ∆x=∆y= 30 m, sedangkan secara vertikal terbagi menjadi 5 level dengan pemilihan langkah waktu (t)= 10 detik.
Verifikasi elevasi pasut surut antara hasil model dengan observasi menunjukkan kesesuaian yang baik dengan nilai RMSE 0,205 meter dan RRE sebesar 9,05%. Hasil simulasi menunjukkan perbedaan pola sebaran suhu permukaan ditemukan pada saat pasang maksimum sebaran suhu 35 oC –37 oC menumpuk di depan mulut kanal pembuangan limbah panas (outfall) hal ini diakibatkan oleh arus yang dibangkitkan oleh pasang surut dengan kecepatan 0.76 m/detik. Sedangkan pada saat surut minimum massa air dengan suhu 35 oC di outfall bergerak ke arah perairan Bontang menuju Selat Makassar, suhu air di outfall mengalami kenaikan karena massa air panas diisi oleh buangan air panas dari kanal tanpa mengalami percampuran massa air dengan suhu dibawah 35oC.

Kata Kunci: Dispersi, Limbah Panas, Model Hidrodinamika, dan Kota Bontang