Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Luwu Timur = Performance Evaluation of Wastewater Treatment Plant in the Palm Oil Factory in East Luwu Regency

Aktivitas perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran di sekitar perairan perusahaan tersebut. Melihat banyaknya produksi yang dihasilkan setiap tahunnya limbah yang dihasilkan sangatlah besar, sehingga akan mempengaruhi kualitas air sungai sebagai tempat pembuangan akhir. Limbah kelapa sawit adalah suatu buangan yang berpotensi menyebabkan penemaran lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk Menganalisis kinerja pengendalian pencemaran air, menganalisis efektivitas dan menganalisis kesesuain desain tiap unit IPAL Kelapa Sawit di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan sifat analisis melalui pengambilan sampel air pada Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit Kabupaten Luwu Timur kemudian dilakukan perhitungan nilai kadar COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, dan Total Nitrogen yang ada pada inlet dan outlet untuk diketahui efisiensi pengolahan IPAL beserta dihitung perbandingan kesesuaian unit pengolahan dengan keadaan yang seharusnya sesuai dengan kriteria desainnya masing-masing. Manajemen Pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit Kabupaten Luwu Timur bisa dikatakan belum berjalan dengan baik, sistem pengelolaan yang digunakan belum maksimal berjalan dengan optimal dikarenakan masih kurangnya tenaga yang berkompeten untuk mengelola IPAL dan masih kurangnya infrastruktur pendukung untuk pengelolaan IPAL yang baik. hasil perbandingan kesesuaian IPAL Pabrik Kelapa Sawit Kabupaten Luwu Timur menunjukkan beberapa ketidaksesuaian desain rencana yang digunakan dengan metode pengolahan yang digunakan pada IPAL Pabrik Kelapa Sawit Kabupaten Luwu Timur. Efisiensi pengolahan yang dihasilkan dari IPAL ini yaitu 1. Parameter BOD 95,3% ; 2. Parameter COD 94,05% ; 3. Parameter TSS 97,37% ; 4. Total Nitrogen 59,32% ; 5. Minyak lemak 0%. Meskipun dapat dikatakan memiliki efisiensi tetapi belum optimal disetiap unit pengolahannya karena terdapat beberapa parameter yang masih diatas baku mutu yang di persyaratkan untuk air limbah kelapa sawit.

Keywords : Air Limbah, Pengolahan, IPAL