Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagao alternatif matarial kantong plastik = Utilizing banana waste as a raw material for manufacturing biodegradable plastics

Limbah plastik menjadi persoalan serius bagi pencemaran lingkungan khususnya bagi pencemaran tanah. Dimana bahan plastik merupakan bahan anorganik tidak dapat terurai oleh bakteri dalam jangka waktu yang lama. Alternatif yang dianggap sangat baik adalah menggunakan kresek yang bahan dasarnya dari limbah pertanian yaitu sampah kulit pisang menjadi kantong plastik.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dan eksperimen di laboratorium dengan melakukan studi literatur yang meliputi tentang plastik biodegradable yang bahan dasarnya kulit pisang. Mempersiapkan seluruh alat maupun bahan dari kulit pisang. Melakukan pembuatan plastic biodegradable. Melakukan pengujian dari plastik biodegradable (uji swellin, uji biodegrdabilitas).
Hasil penelitian pada produksi selulosa “limbah kuling pisang 200 gram di campur dengan NaOH 5%, 4 liter dapat melarutkan komponen lignin dan hemiselulosa, kemudian dibilas dengan aquades hingga di peroleh pH 7 dan dikeringkan untuk mendapatkan berat sampel yaitu 37,0627 gram. Pada uji hidrolosis dengan asam sulfat (H2SO4) dimaksud memurnikan kandungan ligrim dan memurnikan kandungan selulosa dan hemiselulosa. Uji FTIR bertujuan untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang terkandung pada suatu sampel melalui serapan infrared. Uji swelling merupakan cara untuk menentukan dari bahan bioplastik terhadap air. Uji biodegradable dari hasil penelitian diperoleh bioplastik berbentuk lembaran yang menyatakan bahwa bahan yang di tambahkan dalam penyusunan matriks plastik akan meningkatkan kekuatan uji dari ikatan hidrogen yang larut .

Keywords : Limbah kulit pisang, material, kantong plastik