PENERAPAN HEALTH COACHING TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH BINAAN KERA KERA = APPLICATION OF HEALTH COACHING TOWARDS COMPLIANCE WITH MEDICATION IN HYPERTENSION PATIENTS IN THE AREAS PROVIDED BY KERA KERA

Wildana. R014221015. PENERAPAN HEALTH COACHING TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH BINAAN KERA KERA, dibimbing oleh Kusrini Kadar dan Nurhaya Nurdin. Latar belakang: Berdasarkan data WHO pada tahun 2019 ditemukan 40,3% kasus hipertensi di Indonesia dan 31,6%
di Sulawesi Selatan. Hipertensi Terkendali adalah salah satu jenis hipertensi yang umum. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, hanya 8,8% pasien hipertensi yang aktif minum obat. Salah satu upaya pengendalian hipertensi adalah kepatuhan minum obat. Pembinaan kesehatan adalah salah satu bidang yang menerapkan teori perubahan, efikasi diri, aktivasi pasien, dan wawancara motivasi untuk memberdayakan dan mendukung pasien dalam mengubah perilaku dan gaya hidup melalui promosi kesehatan. Tujuan penelitian: Untuk melihat pengaruh intervensi metode health coaching pada pasien dengan menggunakan media pengingat pengobatan manual yaitu tabel pengingat pengobatan. Metode: Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode health coaching dengan menggunakan tabel pengingat pengobatan sebagai pengingat dalam meminum obat yang akan ditandai oleh pasien setiap hari setelah meminum obat rutin. Hasil: Pengukuran kepatuhan pengobatan dilakukan dengan menggunakan laporan mandiri pasien dan tabel pengingat pengobatan yang diisi oleh keluarga. Pengendalian tekanan darah setelah dilakukan pengecekan tabel
pengingat pengobatan memberikan hasil terbaik dengan tekanan darah sistolik 128 mmHg dan tekanan diastolik 85 mmHg. Meskipun dilakukan pemantauan selama 12 hari dengan menggunakan tabel pengingat pengobatan (21 Juni – 2 Juli 2023), ditemukan pasien tidak minum obat pada tanggal 1 Juli karena berada di luar daerah dan tidak meminum obat. Sebagai intervensi, disediakan kotak pil obat. Hasil pembinaan kesehatan pada keluarga ini menunjukkan bahwa pasien mampu menjelaskan permasalahan kesehatan yang dihadapi, melakukan aktivitas positif, dan melakukan upaya
terhadap kesehatan. Namun pada hari kelima kunjungan, tekanan darah pasien meningkat menjadi 150 mmHg sistolik dan 90 mmHg diastolik, hal ini disebabkan oleh stres akibat beberapa masalah keluarga.
Kesimpulan dan saran: Efektivitas Pembinaan Kesehatan dalam bentuk Medication Reminder Chart terlihat dari peningkatan kepatuhan pasien dalam pengobatan, kemampuan memahami penyakit dan upaya pencegahannya, serta terdapat perubahan obyektif terhadap penurunan tekanan darah pasien.
Kata Kunci: Hipertensi, pengingat minum obat, pembinaan kesehatan Sumber Literatur: 25 Kepustakaan (2015-2023)

Kata Kunci : Hipertensi, pengingat minum obat, pembinaan kesehatan