Uji Efek Protektif Asam Galat Terhadap Nefrotoksisitas yang Diinduksi Doksorubisin pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan Parameter Histopatologi Ginjal = Testing The Protective Effect of Gallic Acid Against Doxorubicin Induced Nephrotoxicity in White Rats (Rattus norvegicus) with Kidney Histopathological Parameters


Wirianti, Gusni (2024) Uji Efek Protektif Asam Galat Terhadap Nefrotoksisitas yang Diinduksi Doksorubisin pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan Parameter Histopatologi Ginjal = Testing The Protective Effect of Gallic Acid Against Doxorubicin Induced Nephrotoxicity in White Rats (Rattus norvegicus) with Kidney Histopathological Parameters. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
N011201098_skripsi_08-05-2024 cover1.png

Download (578kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
N011201098_skripsi_08-05-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
N011201098_skripsi_08-05-2024 dp.pdf

Download (924kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
N011201098_skripsi_08-05-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 June 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Doksorubisin (DOX) sebagai antibiotik kanker dapat menyebabkan gangguan ginjal melalui efek nefrotoksik. Dosis tunggal 20 mg/kg DOX yang diberikan secara intraperitoneal pada tikus dapat mengakibatkan nefrotoksisitas dan fibrosis ginjal dalam waktu 1 hari. Hal ini disebabkan peningkatan stres oksidatif tubuh yang dapat diatasi dengan pemberian antioksidan asam galat (3,4,5-trihydroxybenzoic acid). Asam galat yang diberikan secara peroral dalam rentang 50-100 mg/kg dapat mengurangi efek nefrotoksik dengan meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh dan mengurangi kerusakan ginjal. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis dan efek protektif asam galat terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) nefrotoksik yang diinduksi doksorubisin. Hasil. Pemberian asam galat menunjukkan gambaran histopatologis ginjal yang normal, berbeda dengan pemberian doksorubisin yang menunjukkan adanya kerusakan pada ginjal meliputi bagian korteks, glomerulus, tubulus, dan pembuluh darah ginjal. Hal ini dapat diamati pada kelompok kontrol negatif (DOX 20 mg/kgBB) dengan total skoring sebesar 4,43, dan pada perlakuan 3 (AG 50 mg/kgBB + DOX 20 mg/kgBB) dengan total skoring sebesar 1,98. Adapun gambaran histopatologis ginjal yang normal dapat dilihat pada kelompok kontrol sehat (air suling), perlakuan 1 (AG 50 mg/kgBB), perlakuan 2 (AG 100 mg/kgBB) dan perlakuan 4 (AG 100 mg/kgBB + DOX 20 mg/kgBB) dengan total skoring 0. Kesimpulan. Pemberian asam galat pada dosis 100 mg/kgBB terbukti optimal dalam memberikan perlindungan terhadap kerusakan ginjal yang diinduksi DOX, hal ini terlihat dari perubahan pada skor histopatologi. Meskipun demikian, dosis asam galat yang lebih rendah (50 mg/kgBB) tidak memberikan efek protektif yang sama kuat dalam mengobati kerusakan ginjal akibat pemberian doksorubisin.

Keywords : asam galat, doksorubisin, histopatologi ginjal

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Gallic acid, doxorubicin, kidney histopathology
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 27 Jun 2024 07:41
Last Modified: 27 Jun 2024 07:41
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34727

Actions (login required)

View Item
View Item