PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG DAN AMPAS TAHU SEBAGAI MEDIA TANAM JAMUR KUPING (Auricularia auricula-Judae) = Utilization of Corn Cob and Tofu Dregs as Growing Media for Kuping Mushroom (Auricularia auricula-Judae)

Jamur merupakan salah satu jenis HHBK yang saat ini telah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Jenis jamur yang saat ini dibudidayakan oleh masyarakat misalnya jamur tiram, dan jamur kuping. Secara alami, jamur yang dapat dikonsumsi umumnya hidup di log kayu yang telah membusuk. Kayu mengandung lignoselulosa yang dibutuhkan oleh jamur untuk tumbuh. Sehingga dalam membudidayakan jamur, dibutuhkan media yang menyerupai tempat tumbuh asli jamur agar jamur dapat tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan menganalisis komposisi terbaik antara serbuk kayu, tongkol jagung, ampas tahu atau dedak pada pembuatan media jamur kuping (Auricularia auricula j.). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Waktu yang dibutuhkan sehingga seluruh miselium menutupi baglog yang terhitung dari saat inokulasi dilakukan (hari),Waktu munculnya pinhead setelah inokulasi dilakukan (hari), Waktu panen jamur setelah inokulasi dilakukan (hari), Berat basah jamur tiap baglog yang dihasilkan. Dilakukan dengan menimbang hasil jamur setelah panen pada setiap perlakuan, Menghitung jumlah badan buah jamur dalam satu baglog yang dilakukan setelah panen pada setiap perlakuan Baik badan buah besar, sedang dan kecil. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak 5 kali. Data respon dianalisis dengan menggunakan analisis ragam untuk melihat pengaruh. Untuk perlakuan yang berpengaruh, dilakukan uji lanjut yaitu dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan Hasil panen menunjukkan media dengan komposisi 50% lignoselulosa berasal dari serbuk kayu dan 50% berasal dari tongkol jagung, serta menggunakan ampas tahu sebagai sumber protein (P3) merupakan media dengan berat basah dan jumlah tubuh buah terbanyak.

Keywords : Jamur Kuping, Tongkol Jagung, Ampas Tahu,Serbuk Kayu