ANALISIS PENUTUPAN LAHAN PADA AREAL IZIN PERHUTANAN SOSIAL DI KPH SADDANG I DAN KPH SADDANG II = LAND CLOSURE ANALYSIS IN SOCIAL FORESTRY LICENSE AREAS IN KPH SADDANG I AND KPH SADDANG II


Refly, Refly (2024) ANALISIS PENUTUPAN LAHAN PADA AREAL IZIN PERHUTANAN SOSIAL DI KPH SADDANG I DAN KPH SADDANG II = LAND CLOSURE ANALYSIS IN SOCIAL FORESTRY LICENSE AREAS IN KPH SADDANG I AND KPH SADDANG II. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M011191214_skripsi_27-02-2024 cover1.png

Download (161kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M011191214_skripsi_27-02-2024 1-2.pdf

Download (924kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M011191214_skripsi_27-02-2024 dp.pdf

Download (11MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
M011191214_skripsi_27-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 June 2026.

Download (14MB)

Abstract (Abstrak)

Perhutanan sosial merupakan sistem pengelolaan hutan lestari yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dengan berpedoman pada aspek kelestarian, melalui pemberian izin pengelolaan seluas 12,7 juta hektar, dimana hingga akhir tahun 2023 pemberian izin pengelolaan perhutanan sosial di Indonesia telah mencapai 50%. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati kelestarian melalui perubahan tutupan lahan pada setiap izin perhutanan sosial di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Saddang I dan Saddang II, dengan mengidentifikasi dan membandingkan perubahan serta menganalisis faktor penyebab perubahan. KPH Saddang I terletak pada Kabupaten Tana Toraja dan KPH Saddang II terletak pada Kabupaten Toraja Utara dengan total luas izin perhutanan sosial seluas 5.969,95 ha yang terbagi kedalam 2 izin skema Hutan Desa (HD) dan 16 izin skema Hutan Kemasyarakatan (HKm). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan interpretasi citra Landsat 7 dan Landsat 8 untuk memperoleh kondisi penutupan lahan pada tahun 2000 serta 2010- 2023, kemudian dilakukan proses tumpang-tindih hasil interpretasi menggunakan perangkat lunak pemetaan, lalu diolah menggunakan perangkat lunak microsoft excel untuk menampilkan data perubahan penutupan lahan. Perubahan penutupan lahan tertinggi pada kedua KPH adalah hutan kerapatan rendah (+144,67 ha), semak belukar (-99,9 ha), lahan terbuka (-84,6 ha), dan pertanian lahan kering campur (+47,49 ha). Faktor penyebab perubahan tersebut adalah konversi lahan oleh masyarakat untuk pertanian dan pemukiman, fenomena alam seperti tanah longsor dan kebakaran hutan, serta kondisi lahan yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Dari hasil perbandingan disimpulkan bahwa skema Hutan Kemasyarakatan di KPH Saddang II memiliki perubahan yang lebih rendah namun memiliki pertambahan tutupan hutan yang lebih rendah dari KPH Saddang I.

Keywords : Perhutanan Sosial, Penutupan Lahan, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Desa, KPH

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Social Forestry, Land Cover, Community Forest, Village Forest, Forest Management Unit (KPH)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 27 Jun 2024 05:56
Last Modified: 27 Jun 2024 05:56
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34672

Actions (login required)

View Item
View Item