Gareso, Archangela Ghiriani (2023) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN BERUPA KOMBINASI ANTARA KERANG DARAH DENGAN IKAN TEMBANG TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla tranquebarica) YANG DIPELIHARA PADA SISTEM BATERAI DI TAMBAK = THE EFFECT OF FREQUENCY OF FEEDING IN THE FORM OF A COMBINATION OF BLOOD CLAM AND SARDINELLA FISH ON THE GROWTH PERFORMANCE OF MANGROVE CRAB (Scylla tranquebarica) MAINTAINED BY THE BATTERY SYSTEM IN PONDS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
L031201053_skripsi_27-02-2024 cover1.png
Download (273kB) | Preview
L031201053_skripsi_27-02-2024 1-2.pdf
Download (1MB)
L031201053_skripsi_27-02-2024 dp.pdf
Download (1MB)
L031201053_skripsi_27-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 11 June 2026.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Salah satu kegiatan budidaya yang dapat dilakukan di tambak adalah penggemukan kepiting bakau sistem baterai, yaitu secara individu dalam kotak-kotak kecil suatu wadah pemeliharaan. Faktor penentu keberhasilan budidaya kepiting bakau yaitu pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan frekuensi pemberian kombinasi kerang darah dan ikan tembang yang tepat sehingga menghasilkan laju pertumbuhan, deposit glikogen dan faktor kondisi kepiting bakau (S.tranquebarica) yang terbaik yang dipelihara sistem baterai di tambak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2023 di Desa Mandalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian menggunakan wadah berupa kurungan yang terbuat dari bambu berbentuk persegi panjang berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 4 x 1 x 1 m3 berjumlah 3 buah yang ditancapkan di kawasan tambak. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau (S. tranquebarica) jantan dengan bobot berkisar antara 150-160 g/ekor yang ditebar dengan padat tebar 1 ekor/kurungan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan, yaitu pemberian pakan dengan frekuensi 2 kali sehari, 1 kali sehari, 1 kali 2 hari dan 1 kali 3 hari. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap deposit glikogen kepiting bakau, tetapi tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan faktor kondisi (p>0,05). Deposit glikogen kepiting bakau yang terbaik dihasilkan pada frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari yakni 6,45%. Nilai laju pertumbuhan kepiting yang dihasilkan antara 0,70-0,73%/hari dan faktor kondisi antara 2,65-2,80.
Keywords : deposit glikogen, frekuensi pemberian pakan, kepiting bakau, laju pertumbuhan, sistem baterai.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Glycogen deposits, feed frequency, mud crab, growth rate, battery system |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 26 Jun 2024 06:18 |
Last Modified: | 26 Jun 2024 06:18 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34588 |