"Irigasi Bantimurung di Kabupaten Maros Tahun 1975 - 1995"

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengapa dilakukan pilot proyek pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi Daerah Irigasi (D.I.) Bantimurung Kabupaten Maros, bagaimana proses pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi serta apa dampak sosial-ekonomi yang diberikan terhadap dilaksanakannya pilot proyek tersebut di tahun 1975 hingga 1995. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi dengan data dari berbagai sumber, termasuk arsip pemerintah, laporan proyek, dan wawancara. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa proyek ini dimulai dengan tujuan meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi ketergantungan pada sistem sawah tadah curah hujan, karena berjalannya pilot proyek tersebut terdapat banyak tantangan yang sifatnya administratif dan dinamika sosial yang cukup kompleks baik antar pemerintah sebagai Pemangku Kebijakan maupun masyarakat sebagai aktor di lapangan. Proses pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dimulai pada saat dibukanya kursus pengairan serta kebutuhan petani akan air terutama pada saat musim kemarau tiba, sampai pada akhirnya di tahun 1995 kegiatan special maintenance (pemeliharaan khusus) sebagian bagian dari pilot proyek telah selesai dilaksanakan. Dampak sosial mencakup perubahan pola kepemilikan lahan dan hubungan antar petani melalui kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), sementara dampak ekonomi mencakup fluktuasi hasil produksi pertanian dan diversifikasi usaha. Namun, dampak tersebut tidak merata di antara kelompok masyarakat akibat perbedaan letak geografis dan faktor alam. Manajemen proyek, partisipasi masyarakat, dan penyesuaian kebijakan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan proyek irigasi Bantimurung di masa depan.