PENGARUH PEMBERIAN MADU HUTAN DAN TRIGONA TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS LABIBIA = THE EFFECT OF GIVING FOREST HONEY AND TRIGONA HONEY ON BLOOD SUGAR LEVELS OF TYPE 2 DIABETES MELLITUS SUFFERERS AT THE LABIBIA HEALTH CENTER

Latar belakang. Hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya adalah tanda penyakit metabolik yang dikenal sebagai diabetes melitus. Menurut Riset Kesehatan Dasar Nasional, tingkat prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia pada kelompok usia lebih dari 15 tahun terus meningkat, meningkat dari 1,3% pada tahun 2013 menjadi 2% pada tahun 2018. Angka prevalensi di Puskesmas Labibia meningkat dari 0,52% pada tahun 2020 menjadi 0,67% pada tahun 2022. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh madu hutan dan madu trigona terhadap kadar gula darah penderita Diabetes Melitus tipe 2. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan nonrandomized pre-test posttest dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel sebanyak 48 orang yang terdiri dari 24 orang pada kelompok madu hutan dan 24 orang pada kelompok madu trigona dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil. Hasil penelitian menjelaskan, ada perbedaan kadar gula darah puasa sebelum dan setelah pemberian madu hutan (p=0,001), demikian halnya pemberian madu trigona (p=0,000). Namun tidak ada perbedaan kadar gula darah puasa antara pemberian madu hutan dan madu trigona sebelum dan setelah intervensi (p=0.071). Kesimpulan. Mengkonsumsi madu hutan dan madu trigona dapat membantu penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dalam mengelola gula darahnya sebagai pengobatan alternatif namun harus dikonsumsi secara kontinyu.

Keywords : diabetes melitus tipe 2; kadar gula darah; madu hutan; madu trigona