Rusdi, Budiman (2024) ANALISIS FAKTOR RISIKO IBU TERHADAP KEJADIAN CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT / NON-SYNDROMIC OROFACIAL CLEFT PADA BAYI DI CELEBES CLEFT CENTRE KOTA MAKASSAR = ANALYSIS OF MATERNAL RISK FACTORS FOR CLEFT LIP AND PALATE / NON-SYNDROMIC OROFACIAL CLEFT INCIDENCE IN INFANTS IN CELEBES CLEFT CENTRE IN MAKASSAR CITY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
K012212002_tesis_13-03-2024 cover1.png
Download (105kB) | Preview
K012212002_tesis_13-03-2024 1-2.pdf
Download (744kB)
K012212002_tesis_13-03-2024 dp.pdf
Download (354kB)
K012212002_tesis_13-03-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 June 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
BUDIMAN RUSDI, Analisis Faktor Risiko Ibu Terhadap Kejadian Celah Bibir Dan Langit-Langit / Non-Syndromic Orofacial Cleft Pada Bayi Di Celebes Cleft Centre Kota Makassar (dibimbing oleh A.Zulkifli A. dan Wahiduddin).
Latar Belakang. Celah bibir dan langit-langit atau non-syndromic orofacial cleft (NSOFC) adalah anomali konginetal wajah berupa bibir sumbing, celah langit-langit, atau keduanya, yang paling umum terjadi di regio kraniofasial dan rongga mulut. Etiologi multifaktorial, kombinasi endogen (genetik) dengan faktor eksogen yang dipengaruhi lingkungan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor risiko kejadian non syndromic orofacial cleft. Metode. Penelitian ini menggunakan desain case control study dan dilaksanakan di Celebes Cleft Centre Kota Makassar. Kelompok kasus terdiri dari 80 bayi yang lahir dengan celah bibir dan langit-langit, dan kelompok kontrol terdiri dari 106 bayi yang tidak mengelami celah bibir dan langit-langit. Data yang dikumpulkan termasuk data jenis kelamin, jenis NSOFC, usia responden, tingkat pendidikan, faktor risiko kejadian NSOFC dari rekam medik pasien dan hasil wawancara. Data dikumpulkan dalam tabel excel dan dianalisis menggunakan program STATA menggunakan uji chi-square dan multiple logistic regression. Hasil. Celah bibir dan langit-langit lebih banyak terjadi pada bayi dengan jenis kelamin laki-laki (58,75%). Jenis NSOFC terbanyak terjadi adalah celah bibir disertai celah langit-langit kemudian celah bibir, dan paling sedikit adalah celah langit-langit. Faktor risiko ibu yang signifikan terhadap kejadian celah bibir dan langit-langit/ NSOFC adalah pekerjaan ibu (OR=25,037 [CI 95%: 5,812-222,113]; p<0,001), riwayat keluarga dengan orofacial cleft (OR=11,666 [CI 95%: 1,493-522,396]; p=0,005), riwayat keterpaparan asap rokok saat kehamilan (OR=2,64 [CI 95%: 1,355-5,187]; p=0,002). Faktor yang paling dominan berisiko adalah pekerjaan ibu dan riwayat keluarga dengan orofacial cleft. Kesimpulan, Jenis pekerjaan ibu, riwayat keluarga dengan orofacial cleft, riwayat ibu dengan keterpaparan asap rokok merupakan faktor risiko kejadian celah bibir dan langit-langit atau non-syndromic orofacial cleft, dengan faktor yang paling berisiko adalah jenis pekerjaan dan riwayat keluarga dengan orofacial cleft.
Keywords : Celah bibir dan langit-langit, celah bibir, celah langit-langit, faktor risiko ibu
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cleft lip and palate, cleft lip, cleft palate, maternal risk factors |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 19 Jun 2024 07:24 |
Last Modified: | 19 Jun 2024 07:24 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34467 |