TRANSFORMASI POLA PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA ETNIS BUGIS DAN MAKASSAR (STUDI KASUS DI KELURAHAN TAMALANREA INDAH KOTA MAKASSAR)

Nirwan. Transformasi Pola Pengasuhan Anak Pada Keluarga Etnis Bugis Dan Makassar: Studi Kasus Di Kelurahan Tamalanrea Indah Kota Makassar (dibimbing oleh Rabina Yunus dan Nuvida Raf).
Intisari penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis (1) pola pengasuhan anak dalam kebudayaan Bugis dan Makassar dalam kaitannya dengan pandangan orang tua orang tua Bugis dan Makassar dalam pengasuhan anak, (2) mendeskripsikan dan menganalisis bentuk pola pengasuhan anak dalam keluarga Bugis dan Makassar, dalam hal ini menganalisis kecenderungan penerapan nilai budaya Bugis dan Makassar tradisional serta nilai budaya modern dalam pengasuhan anak, (3) mengidentifikasi dan menganalisis faktor terjadinya perubahan pola pengasuhan anak dalam keluarga Bugis dan Makassar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini berjumlah 14 (empat belas) yang terdiri dari masing-masing 7 (tujuh) keluarga yang berasal dari keluarga etnis Bugis dan Makassar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah (1) observasi yang bersifat non partisipan kemudian aspek-aspek yang diobservasi pada penelitian ini meliputi tempat, pelaku dan aktivitas, (2) wawancara mendalam.
Hasil menunjukkan bahwa pola pengasuhan orang tua kepada anak dalam keluarga etnis Bugis dan Makassar khususnya di Kota Makassar kini telah mengalami perubahan atau pergeseran bahkan penyesuaian nilai terhadap nilai-nilai moderen baik berupa bentuk maupun sifatnya. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah (1) faktor perubahan dan perbedaan zaman dengan generasi sebelumnya, (2) faktor psikologis anak, dan (3) faktor perundang-undangan yang mengikat. Penerapan nilai-nilai etnis Bugis dan Makassar seperti Siri’ dan Mappatabe’ sampai saat ini masih diterapkan oleh keluarga dua etnis tersebut namun nilai-nilai tampak mengalami penyesuaian terhadap adanya nilai-nilai baru yang dilahirkan oleh modernisasi teknologi, informasi dan komunikasi. Pola pengasuhan orang tua pada keluarga etnis Bugis generasi pertama cenderung bersifat otoriter sedangkan pada generasi kedua cenderung mengarah pada pola pengasuhan yang bersifat demokratis sedangkan pada keluarga etnis Makassar penerapan pola pengasuhan anak pada generasi pertama maupun kedua cenderung pada pola pengasuhan yang bersifat demokratis.