Nahdlatul Ulama Tidak Berpolitik: Praktik Politik dan Sebaran Kader Nahdlatul Ulama di Parlemen Sulawesi Selatan 1984-1998 = Nahdlatul Ulama is Not Political: Political Practices and Distribution of Nahdlatul Ulama Cadres in the South Sulawesi Parliament 1984-1998"


Amin, Muhammad (2023) Nahdlatul Ulama Tidak Berpolitik: Praktik Politik dan Sebaran Kader Nahdlatul Ulama di Parlemen Sulawesi Selatan 1984-1998 = Nahdlatul Ulama is Not Political: Political Practices and Distribution of Nahdlatul Ulama Cadres in the South Sulawesi Parliament 1984-1998". Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F061191005_skripsi_01-02-2024 cover1.png

Download (205kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F061191005_skripsi_01-02-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F061191005_skripsi_01-02-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F061191005_skripsi_01-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 8 May 2026.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Muhammad Amin, Nomor Induk Mahasiswa F061191005, dengan judul “Nahdlatul Ulama Tidak Berpolitik: Praktik Politik dan Sebaran Kader Nahdlatul Ulama di Parlemen Sulawesi Selatan 1984-1998” dibimbing oleh Nasihin, S.S., M.A. dan Drs Abd. Rasyid Rahman, M.A.
Penelitian ini secara umum menjelaskan Nahdlatul Ulama tidak berpolitik dan sebaran kader Nahdlatul Ulama di Parlemen Sulawesi Selatan 1984-1998. Fokus penelitian ini kader NU yang berada pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kader NU kembali berpolitik setelah NU tidak berpolitik sejak khittah 1984 dan membangun basis massa di Sulawesi Selatan. Karya ini menggunakan metode sejarah dengan melakukan penulusuran sumber primer berupa arsip-arsip dan data wawancara. Selain itu juga menggunakan sumber sekunder berupa buku, jurnal, dan artikel.
Hasil penelitian ini menunjukkan keikusertaan beberapa kader NU dalam kontestasi politik pasca khittah 1984, pada dasarnya adalah diluar struktur organisasi NU. Mereka melibatkan diri dalam kontestasi politik didasarkan atas kecenderungan pribadi. Konteks ini didasarkan pada pemahaman tentang makna “NU kembali ke Khittah”. Kalangan Nahdliyin di Sulawesi Selatan menganggap bahwa NU kembali ke khittah tahun 1984, hanya sebagai himbauan untuk menggunakan hak politik mereka secara jujur dan larangan untuk rangkap jabatan kepengurusan. Sebagai upaya untuk membangun basis suara dalam pemilu, kader NU yang masih berpolitik pasca 1984, tentunya tidak memanfaatkan mesin struktural dari organisasi NU. Mereka membangun basis suara secara semi formal, dimana mereka tidak secara langsung bergerak melalui lembaga NU, tetapi mereka membangun kedekatan secara personal dengan tokoh-tokoh yang kemungkinan mereka menjabat dalam struktural kelembagaan NU serta membangun basis suara dengan beberapa lembaga di luar struktur NU, seperti beberapa pesantren yang berafiliasi dengan NU, IPNU, IPPNU, ANSHOR, FATAYAT dan MUSLIMAT.

Keywords : NU, Kader, khittah, Politik, PPP

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: NU, Cadre, khittah, Politics, PPP
Subjects: P Language and Literature > PQ Romance literatures
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 11 Jun 2024 00:38
Last Modified: 11 Jun 2024 00:38
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34011

Actions (login required)

View Item
View Item