KEJAYAAN HINGGA KEMEROSOTAN PANJI BULAN BINTANG: SEJARAH PARTAI MASYUMI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 1950-AN = THE VICTORY TO THE DECLINE OF MOON STAR BANNER (PANJI BULAN BINTANG) OF MASYUMI PARTY JOURNEY IN SOUTH SULAWESI IN 1950S

KHAERUL AMRI. Kejayaan Hingga Kemerosotan Panji Bulan Bintang: Perjalanan Partai Masyumi di Sulawesi Selatan Tahun 1950-an. (dibimbing oleh Amrullah Amir, S.S., M.A., Ph.D dan Dr. Ilham, S.S., M.Hum).
Penelitian ini bertujuan merekonstruksi sejarah perjalanan partai Masyumi di Sulawesi Selatan Tahun 1950-an. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu menjadi edukasi dan literatur tambahan untuk historiografi sejarah politik Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis sejarah deskriptif menggunakan perspektif kajian sejarah politik. Untuk mencapai sajian lembaran sejarah tersebut diperlukan analisis sejarah kritis yang sistematis meliputi sejumlah tahapan. Tahapan awal dimulai dengan hasil sintesa dan antitesa determinasi dinamika politik di masa lalu dengan cara berdialog dengan masa lalu melalui arsip dan Koran serta tulisan-tulisan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partai Masyumi di Sulawesi Selatan menjadi pembeda demokrasi. Sejak berdiri pada 1949, partai ini selalu menjadi partai pemenang dalam kontestasi politik dengan perolehan suara yang signifikan. Kedigdayaan partai dimulai dengan memenangkan pertarungan politik pada pemilihan anggota DPRD Kota Besar Makassar dilanjutkan dengan kemenangan pada pemilu 1955. Kedigdayaan partai dipengaruhi oleh struktur partai yang kuat, peran ulama, gerakan Muhammadiyah serta gerakan DI/TII besutan Kahar Muzakkar. Setelah berhasil menduduki mayoritas kursi Parlemen, partai ini sangat vokal dalam setiap pengambilan kebijakan sehingga memicu konflik dengan Presiden Soekarno. Konflik yang berkepanjangan ini mengakibatkan pemerintah berupaya untuk mengubur panji politik Partai Masyumi. Partai ini berhasil dibekukan melalui Keppres 200 tahun 1960.

Kata Kunci : Politik, Islam, Partai Masyumi, Sulawesi Selatan