Nopiyanto, Heri (2024) POLA SEBARAN SITUS-SITUS MEGALITIK DI KABUPATEN BIMA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT = DISTRIBUTION PATTERN OF MEGALITHIC SITES IN BIMA DISTRICT, WEST NUSA TENGGARA PROVINCE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
F042202002_tesis_01-02-2024 cover1.png
Download (172kB) | Preview
F042202002_tesis_01-02-2024 1-2.pdf
Download (699kB)
F042202002_tesis_01-02-2024 dp.pdf
Download (195kB)
F042202002_tesis_01-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 May 2026.
Download (7MB)
Abstract (Abstrak)
Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) di Dusun Padende Kecamatan Donggo, menunjukkan bahwa daerah ini telah dihuni sejak lama. Salah satu tempat yang terdapat banyak jenis monumen megalitik adalah Kabupaten Bima di provinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa monumen budaya megalitik yang menonjol dan menarik antara lain: stone jar/wadu nocu, wadu dako/batu dakon dan wadu lesu/lesung batu. Penelitian ini sendiri akan memfokuskan kajiannya terhadap semua situs-situs megalitik yang tersebar di Kabupaten Bima. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui variabilitas tinggalan, mengetahui informasi pola sebaran dan faktor-faktor yang melatarbelakangi keletakan situs-situs megalitik di Kabupaten Bima. Ada beberapa tahapan metode yang dilakukan dalam penelitian ini, dimulai dengan pengumpulan data pustaka, dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan seperti survei, dokumentasi dan wawancara, kemudian tahapan pengelolaan data seperti analisis sebaran situs, kontekstual dan morfologi, tahapan terakhir yaitu interpretasi data atau proses penafsiran untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian. Dalam proses interpretasi ada digunakan teori arkeologi pemukiman. Penelitian ini kemudian menghasilkan informasi bahwa terdapat enam situs dan 17 tinggalan budaya megalitik. Diketahui bahwa dalam penelitian ini terdapat 5 tipe bentuk tinggalan yang terdapat pada situs-situs megalitik. Sebagian besar situs-situs tersebar membentuk pola mengelompok (clustered pattern), dimana situs-situs menempati lahan perkebunan, dekat dari pemukiman warga, aliran sungai dan lokasi penempatan situs-situs juga berada di ketinggian 60 sampai 720 mdpl. Meskipun terpisah secara geografis, hubungan antara satu kelompok situs dengan kelompok situs lainnya masih saling berhubungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat pola hubungan setiap situs dengan variabel sumber daya lingkungan. Variabel sumber daya lingkungan terdiri dari hubungan situs dengan ketinggian, hubungan situs dengan sumber air, hubungan situs dengan morfologi dan hubungan situs dengan jenis tanah. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, ada tiga faktor yang melatarbelakangi keletakan situs-situs megalitik di Kabupaten Bima yaitu: 1) Faktor lingkungan, 2) Faktor sosial Budaya dan 3) Faktor Religi atau kepercayaan.
Kata Kunci: Kabupaten Bima, situs megalitik, pola sebaran, faktor keletakan situs.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bima Regency, megalithic sites, distribution patterns, site laying factors. |
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Jun 2024 05:10 |
Last Modified: | 10 Jun 2024 05:10 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34000 |