Doublespeak of Political Language in Presidential Debate between Donald Trump and Joe Biden = Doublespeak of Political Language in Presidential Debate between Donald Trump and Joe Biden

MAGHFIRAH NUR PADILA (F041191140). Doublespeak of Political Language in Presidential Debate Between Donald Trump and Joe Biden (Semantic Analysis) (Dibimbing oleh Noer Jihad Saleh dan Harlinah Sahib).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis doublespeak yang ditemukan dalam debat presiden antara Donald Trump dan Joe Biden dan untuk mengidentifikasi jenis yang paling dominan. Penelitian ini menggunakan teori doublespeak yang dikemukakan oleh William Lutz (1989). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa ujaran-ujaran yang dituturkan oleh partisipan selama debat dan dikumpulkan dengan membaca transkrip debat di www.rev.com. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua jenis doublespeak digunakan, dengan total 22 ujaran, yang terbagi menjadi 9 eufemisme, 5 jargon, 2 gobbledygook, dan 6 inflated language. Eufemisme menjadi tipe yang paling dominan. Alasan kedua kandidat menggunakan doublespeak ialah untuk menyembunyikan realita yang tidak menyenangkan, untuk membuat sang pembicara terlihat lebih pintar, dan untuk membuat situasi yang biasa terdengar luar biasa.

Kata kunci: doublespeak, bahasa politisi, Donald Trump, Joe Biden