Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Penyandang Disabilitas di Kota Makassar = Collaborative Governance in Empowering People with Disabilities in Makassar City

Penelitian ini membahas mengenai permasalahan disabilitas yang sering termajinalkan dan hidup tidak layak. Dalam mengatasi permasalahan penyandang disabilitas melalui upaya pemberdayaan, dilakukan dengan melaksanakan collaborative governance yang terjalin antara Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, Dinas Sosial Kota Makassar, Balai Rehabilitasi Sentra Wirajaya Kota Makassar, Komunitas-komunitas
penyandang disabilitas di Kota Makassar, SLB, dan Universitas.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui proses collaborative governance dalam pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas di Kota Makassar dan faktor penghambat dalam proses kolaborasi.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan stakeholder yang terlibat dalam proses pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas. Fokus penelitian menggunakan teori proses collaborative governance menurut Ansell and Gash (2007:228) yang terdiri dari Face to Face Dialogue, Trust Building, Commitment to Process, Share Understanding, dan Intermediate Outcome.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas di Kota Makassar sudah menghasilkan program-program untuk disabilitas yang dijalankan dalam bingkai kolaborasi.

Keywords : Collaborative governance, pemberdayaan, disabilitas