HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING, DAN REINFORCING DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT (Survey Masyarakat Pesisir di Kelurahan Barombong Kota Makassar)

Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat dari berbagai usia. Salah satu cara untuk mencegah dan mendeteksi penyakit gigi dan mulut adalah dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara rutin. Terdapat tiga faktor yang mendorong perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu Faktor predisposisi, diwujudkan dalam pengetahuan, sikap, dan persepsi yang memotivasi seseorang; Faktor Pendukung, yang terwujud dalam tersedia atau tidaknya fasilitas pelayanan kesehatan; Faktor Pendorong, seperti dukungan dari tokoh masyarakat, keluarga, dan orang tua. Masyarakat pada daerah pesisir umumnya memiliki kualitas pendidikan yang relatif rendah apabila dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Sehingga, umumnya masyarakat yang tinggal di daerah pesisir masih kurang memiliki pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposing, enabling dan reinforcing dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat pesisir Keluharan Barombong Kota Makassar. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 130 masyarakat dengan usia di atas 17 tahun. Teknik yang digunakan purposive sampling. Hasil: Dari 130 sampel penelitian, secara stimultan didapatkan hasil nilai f hitung 9.776 > 2.68 f tabel yang berarti terdapat hubungan antara factor predisposing, enabling, dan reinforcing dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat pesisir Kelurahan Barombong Kota Makassar. Kesimpulan: Pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat pesisir khususnya di Kelurahan Barombong Kota Makassar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan, sikap, persepsi, ketersediaan sarana dan prasarana, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan.