KAITAN ANTARA KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN EPIFIT DENGAN KUALITAS PERAIRAN PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PERAIRAN SANROBONE KABUPATEN TAKALAR

Alga epifit merupakan alga yang memanfaatkan organisme lain sebagai inang dengan atau tanpa mengambil nutrisi pada inang tersebut. Salah satu organisme yang dijadikan inang oleh alga epifit adalah alga budidaya jenis Kappaphycus alvarezii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan epifit pada rumput laut, serta menganalisis keterkaitan antara komposisi dan kelimpahan epifit dengan kualitas perairan di perairan Sanrobone, Kabupaten Takalar. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2023. Perhitungan epifit dilakukan secara in-situ untuk makroalga epifit dan ex-situ untuk mikroalga epifit. Pengambilan data kualitas perairan dilakukan secara in-situ (suhu, pH, salinitas, DO, kecepatan arus) dan ex-situ (kekeruhan, nitrat dan fosfat) yang dianalisis di laboratorium. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam (one-way ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nyata pada kelimpahan epifit yang didapat antar stasiun, dan analisis komponen utama (Principal Component Analysis) untuk mengetahui kaitan masing-masing parameter dan karakteristik penciri perairan di Sanrobone. Hasil penelitian ini ditemukan 16 genus mikroalga epifit yang berasal dari kelas Bacillariophyceae (15 genus) dan Chlorophyceae (1 genera), kemudian untuk makroalga epifit ditemukan 2 genus yang berasal dari kelas Rhodophyceae (1 genera) dan Chlorophyceae (1 genera). Kelimpahan epifit yang didapatkan berkisar antara 0.1–0.31 ind/g untuk makroalga epifit dan 0.85–5.34 ind/g untuk mikroalga epifit. Komposisi dan kelimpahan epifit yang tinggi berada pada stasiun dua yang dicirikan oleh kecepatan arus, nitrat, fosfat dan DO yang tinggi. Sedangkan komposisi dan kelimpahan epifit yang rendah berada pada stasiun 3 yang dicirikan oleh kekeruhan, suhu, pH dan salinitas yang tinggi