UJI TANPA MERUSAK, KUAT TEKAN DAN EMISI KARBON DIOKSIDA BETON YANG MENGANDUNG SEMEN CAMPURAN DAN ABU TERBANG = NON DESTRUCTIVE TEST, COMPRESSIVE STRENGTH AND CARBON DIOXIDE EMISSIONS OF CONCRETE CONTAINING MIXED CEMENT AND FLY ASH

Dunia konstruksi di Indonesia saat ini terus menjadi pesat perkembangannya serta signifikan. Perihal ini dibuktikan dengan banyaknya proyek-proyek bangunan konstruksi yang lagi berjalan. Pertumbuhan yang dimaksudkan pastinya akan berakibat terhadap kebutuhan warga dalam pemakaian beton yang tentunya akan berpengaruh terhadap jumlah produksi semen. Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat, total produksi semen di seluruh dunia mencapai 4,1 miliar metrik ton pada 2022. Produksi PC sendiri menyumbang 4–8% karbon dioksida (CO2) antropogenik saat ini emisi di seluruh dunia. ,Dengan produksi 1 ton semen menghasilkan 0,6 hingga 1 ton CO2. Abu terbang batubara merupakan produk sampingan dari pembakaran bubuk batubara di pembangkit listrik tenaga Uap. Fly ash dengan sifat pozzolan memungkinkan untuk menggantikan semen pada beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil uji resistivity, UPV dan kuat tekan beton serta menghitung nilai emisi CO2 yang dihasilkan beton pada usia 7 dan 28 hari. Benda uji yang digunakan adalah beton silinder ukuran 10 x 20 cm sebanyak 12 buah dengan variasi beton C, FA 15%, FA 30% dan FA 45%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji beton variasi FA 15% usia 28 hari memiliki hasil uji resistivity, UPV, dan kuat tekan tertinggi dibanding variasi lainnya. Selain itu, semakin besar persentasi fly ash yang digunakan maka semakin kecil emisi CO2 yang dihasilkan.

Kata Kunci : Beton, Semen, Fly Ash, Resistivity, UPV, Kuat Tekan, Emisi CO2