Magfirah, Nurul (2024) ANALISIS STATUS RESISTENSI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP MALATHION DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011201006_skripsi_22-02-2024 cover1.png
Download (135kB) | Preview
C011201006_skripsi_22-02-2024 1-2.pdf
Download (1MB)
C011201006_skripsi_22-02-2024 dp.pdf
Download (1MB)
C011201006_skripsi_22-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Aedes aegypti merupakan vektor utama penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (DENV) yang sering terjadi di daerah dengan iklim tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari KEMENKES RI, di tahun 2023 kasus DBD di Indonesia melonjak sangat tinggi dengan jumlah 131.265 kasus dengan 1.183 kematian. Pencegahan DBD masih berpusat pada cara masyarakat dalam mengendalikan vektor penyakit DBD karena sampai saat ini masih belum ada obat dan vaksin yang dapat mengatasi penyakit DBD. Salah satu cara pengendalian vektor nyamuk adalah dengan penggunaan insektisida. Paparan insektisida yang sama secara terus menerus dapat menyebabkan vektor dari penyakit ini bermutasi dan beradaptasi dengan langkah pencegahan tersebut.
Tujuan : Untuk menentukan status resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida malathion di Kota Makassar tahun 2023.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptifdengan metode potong lintang (cross-sectional) yang menganalisis status resistensi malathion pada nyamuk Aedes aegypti dengan metode CDC bottle bioassay. Penelitian ini juga menggunakan metode yang sama untuk mengetahui karakteristik, pengetahuan, sikap, dan perilaku responden terhadap penyakit demam berdarah dengue sebagai data sekunder.
Hasil : Penelitian ini dilakukan di 44 rumah di wilayah kerja Puskesmas Pampang dan Puskesmas Mangasa. Ditemukan lebih banyak rumah negatif larva nyamuk (56.8%) dibandingkan yang rumah yang positif larva nyamuk (43.2%). Dari hasil uji resistensi nyamuk, semua sampel dari dua wilayah puskesmas dinyatakan rentan (100%). Namun, waktu knock down total nyamuk pada sampel Pampang lebih lambat dibandingkan dengan sampel dari Mangasa. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat dalam upaya pengendalian vektor. Salah satu penyebab yang mungkin bisa mempengaruhi keterlambatan tersebut adalah perbedaan waktu fogging terakhir di kedua wilayah puskesmas tersebut.
Kesimpulan : Nyamuk Aedes aegypti ditemukan masih rentan terhadap malathion 50μl/ml. Meskipun begitu, perlu dilakukan pengurangan pemakaian insektisida rumah tangga karena terdapat resiko resistensi silang pada nyamuk Aedes aegypti. Tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kebiasaan tentang pengendalian vektor DBD turut andil dalam fenomena terjadinya resistensi insektisida pada nyamuk Aedes aegypti.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 31 May 2024 03:01 |
Last Modified: | 31 May 2024 03:01 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/33732 |